GAZA (Arrahmah.com) – Bahan bakar dari Qatar memasuki Jalur Gaza melalui penyeberangan Kerem Shalom, Selasa (4/8/2015), seorang pejabat Palestina mengatakan, saat wilayah yang terkepung itu terus menghadapi krisis energi.
Wakil Kepala Badan Energi, Abed al-Karim Abdeen, mengatakan kepada Ma’an News Agency bahwa sebanyak 180.000 liter bahan bakar memasuki wilayah Gaza sementara yang 180.000 liter lainnya memasuki Gaza pada Rabu (5/8).
Ada kemungkinan akan ada lagi pengiriman pada Ahad atau Senin depan, tambahnya.
Jalur Gaza, yang menerima listrik dari “Israel”, Mesir, dan pembangkit listrik satu-satunya di wilayah itu, telah berjuang untuk menghasilkan daya yang cukup selama berbulan-bulan.
Awal tahun ini, Jalur Gaza telah mengurangi pemakaian listrik menjadi delapan jam per hari setelah pembangkit listrik satu-satunya di wilayah itu ditutup karena tidak mampu membayar pajak yang dikenakan oleh Otoritas Palestina.
Pada tahun 2012, Mesir berhenti memompa bahan bakar yang didanai Qatar ke Jalur Gaza setelah 16 tentara Mesir tewas dalam serangan di berbatasan Semenanjung Sinai.
Namun, pihak berwenang Mesir sekarang berjanji untuk menjaga pengiriman bahan bakar ke Gaza dalam kesepakatan yang dicapai antara pejabat independen Palestina, pemerintah Mesir dan Liga Arab untuk mengatasi krisis listrik di Jalur Gaza.
Musim panas lalu pembangkit listrik di Gaza menjadi target serangan “Israel” dalam agresi yang berlangsung selama 50 hari di Gaza, yang menyebabkan pembangkit itu tidak bisa berfungsi.
Otoritas Listrik Jalur Gaza mengatakan pada saat itu bahwa kerusakan dari serangan itu bisa memakan waktu hingga satu tahun untuk bisa memperbaiki sepenuhnya.
(ameera/arrahmah.com)