ARAB SAUDI (Arrahmah.com) – Surat kabar Al-Wathan Arab Saudi pada Rabu (16/12/2015) menyebut Ikhwanul Muslimin Mesir turut dimasukkan ke dalam daftar “teroris” versi Koalisi Militer Islam pimpinan Saudi.
Pengkaji urusan kelompok-kelompok radikal, Hamud Az-Zayadi, menyatakan kepada Al-Wathan bahwa pembentukan Aliansi Militer Islam untuk memerangi terorisme merupakan langkah praktis strategis pertama dalam melawan kelompok-kelompok teroris yang menargetkan potensi-potensi umat Islam.
Az-Zayadi menambahkan bahwa pembentukan Aliansi Militer Islam ini terjadi setelah dunia internasional gagal memerangi kelompok-kelompok “teroris”. Untuk itu KSA telah mencurahkan usaha yang sangat besar dalam membentuk Aliansi Militer Islam ini, berdasar kemampuan intelijen KSA dalam mengumpulkan data-data tentang kelompok-kelompok “teroris” dan kekuatan mereka di kawasan Timur Tengah.
Dari kelompok-kelompok “teroris” tersebut, empat belas di antaranya dianggap memiliki ancaman potensial terhadap umat (negara-negara di kawasan Timur Tengah dan dunia Islam).
Al-Wathan menyebut keempatbelas kelompok tersebut, yaitu:
1.”Daulah Islamiyah”, atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS
2. Jabhah Nushrah, cabang Al-Qaeda di Suriah
3. Ikhwanul Muslimin, Mesir
4. Milisi [Syiah] “Hizbullah”, Lebanon
5. Milisi [Syiah] Houtsi, Yaman
6. Al-Qaidah fi Jaziratil Arab, atau Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) cabang Al-Qaeda di Yaman
7. Al-Qaidah fi Bilad Raafidain (Al-Qaeda di negeri dua aliran sungai, Irak), cikal bakal ISI kemudian ISIS
8. Kelompok Abu Sayyaf, Filipina
9. Taliban, atau Imarah Islam Afghanistan
10. Hizbul ‘Ummal Al-Kurdistani (PKK, Partai Sosialis Buruh Kurdistan), Turki Tenggara
11. Al-Qaidah fi Bilad Al-Maghrib Al-Islami, atau Al-Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM) cabang Al-Qaeda di Afrika Utara
12. Anshar Baitil Maqdis, Semenanjung Sinai
13. “Boko Haram”, Nigeria
14. Harakah Asy-Syaabab Al-islami (HSM), cabang Al-Qaeda di Somalia dan Afrika Timur
Terkait Ikhwanul Muslimin yang dikenal dengan perlawanannya yang tak mengangkat senjata di garis depan, ia dianggap sebagai sebuah kelompok Islam yang mensifati dirinya sebagai kelompok “reformis komprehensif”. Ia merupakan salah satu kekuatan politik oposisi terbesar di sejumlah negara Arab. Ia berhasil mencapai kursi kekuasaan atau berpartisipasi aktif dalam pemerintahan di sejumlah negara arab. Mesir dan Arab Saudi mensifati Ikhwanul Muslimin sebagai kelompok “teroris”.
(aliakram/arrahmah.com)