SURIAH (Arrahmah.com) – Beberapa waktu lalu pemimpin Daulah (ISIS) Abu Bakar Al-Baghdadi dikabarkan terluka parah akibat serangan udara AS. Namun tiba-tiba dirilislah sebuah pesan audio dari Khalifah ISIS sebagai bukti penyangkalan atas kabar tersebut, sebagaimana dilansir NBC News pada Kamis (13/11/2014).
Dalam pesan tersebut, Al-Baghdadi menyeru para pejuang ISIS untuk mengobarkan semangat jihadnya dimana pun mereka berada. Namun yang menjadi sebuah kontroversi adalah dia menyatakan bahwa melawan murtadin adalah lebih utama daripada memberangus kaum kuffar. Sementara definisi “murtad” yang dicuatkan sang Khalifah didefinisikan secara “terbuka”, hingga pada praktiknya, pelabelan “murtad” itu menjadi kebablasan (takfiri berlebihan).
Menanggapi hal tersebut, berikut Tim Arrahmah sampaikan sebuah analisis dari Al Siyaasi Al Mutaqaa’idi pada akun Twitter-nya pada Sabtu (15/11/2014).
Sebuah Analisis Kritis atas Pesan Audio Al-Baghdadi
“Walaupun Orang-Orang Kafir Membencinya”
(Bagian 1)
“Visi Politik Yang Belum Pernah Ada Sebelumnya”
Saya telah mendengar ceramah Abu Bakar Al-Baghdadi yang terakhir, maka saya mendapatkan suatu keanehan di dalamnya. Saya yakin jika seorang yang cerdas meneliti hal ini walaupun dia adalah seorang pendukung Jama’ah Daulah maka dia akan serta merta berhenti dan ruju’ (bertaubat) dari apa yang telah ia dukung.
اللهم افتح بيننا وبين قومنا بالحق وأنت خير الفاتحين
Ya Tuhan kami, berilah keputusan antara kami dan kaum kami dengan hak (adil) dan Engkaulah Pemberi keputusan yang sebaik-baiknya. Q.S Al-A’raf 89
Sangat menyedihkan dan memilukan ketika melihat para ruwaibidha (orang-orang dungu yang merasa pintar) membingungkan umat dari kebenaran dan mereka tidak mau tahu dampak yang telah mereka sebabkan.
Sebelumnya saya sempat mengira bahwa Al-Baghdadi adalah seseorang yang memiliki kapasitas akal untuk menolak bai’at sampah-sampah dari Yaman. Terlebih lagi, situasi tersebut tidak mungkin blunder politik, tapi ini menjadi bukti atas prasangka kita tentang hakikat mereka.
Sebelumnya saya berusaha berprasangka baik pada Al-Baghdadi, bahkan saya sempat mengira kerusakan dan kesesatan dalam mentalitas revolusioner Al-Adnani adalah murni suatu blunder dan ketergesa-gesaan semata. Tapi sekarang telah jelas bagi saya, bahwa tidak ada seorangpun dalam kepemimpinan Jama’ah Daulah yang dapat diandalkan.
Dari keganjilan-keganjilan Al-Baghdadi (semoga Allah memberikannya hidayah) adalah cara dia membuat urutan musuh sebagai berikut:
Rafidhah
Kerajaan Saudi, bala tentaranya serta para pendukungnya.
Pasukan Salib
Kemudian dia menyeru kepada para mujahidin di dua tanah haram (Jazirah) untuk terlebih dahulu memerangi rafidhah dan kerajaan Saudi sebelum pasukan Salib. Ini telah menimbulkan banyak tanda tanya tentang hakikat perang ini.
Seakan-akan Al-Baghdadi ingin memberikan pesan ketenangan kepada pemuja Salib bahwa tandhim Daulah adalah alternatif yang aman dibandingkan Al-Qaeda. Karena sebagaimana telah diketahui bersama bahwa Al-Qaeda telah menjadikan Amerika sebagai target utama dan musuh teratas mereka. Dan juga, seakan-akan Al-Baghdadi sedang memberikan pesan ketenangan pada Amerika bahwasanya dia siap untuk mewujudkan misi sebenarnya Amerika di kawasan timur tengah yaitu konflik horizontal antara Sunni dan Syi’ah.
Semua orang waras tahu dengan pasti bahwa Arab Saudi dan Rafidhah hanyalah konco Amerika dan sedang menjalankan program dan agenda Amerika. Yang mana jika Amerika berhasil dikalahkan atau diusir keluar dari timur tengah maka selesai pula fitnah (masalah) dari Arab Saudi dan Rafidhah ini.
Sebelumnya saya sempat mengira bahwa Amerika turut andil dalam membesarkan ideologi ghuluw (ekstrim) untuk menjatuhkan jihad serta merusak citranya yang mulai populer. Tapi ternyata kini telah jelas bagi kita ternyata Amerika lebih licik dan lebih dahsyat makarnya daripada apa yang kita kira selama ini.
Para ghulat (takfiri) memiliki kaidah-kaidah yang diatasnya dibangun prioritas peperangan mereka, seperti kaidah: “memerangi orang murtad adalah lebih utama dibandingkan memerangi orang kafir asli”. Dan musibahnya adalah bab riddah (memurtadkan kaum beriman karena sebab-sebab tertentu) bagi mereka terbuka bebas tanpa ada kontrol. Itulah mengapa ketika para ghulat menguasai suatu wilayah, mereka disibukkan membunuh dan memerangi kaum muslimin yang di pandangan mereka mereka telah murtad. Anak panah mereka tidak akan mengarah kepada orang-orang kafir asli sampai mereka berhasil memusnahkan “kaum murtaddin”.
Inilah ideologi yang menjadikan mereka malah bergembira dengan tragedi penggempuran Gaza oleh yahudi. Dimana mereka malah mencaci-maki Hamas dan mengumumkan pendapat mereka bahwa Hamas lebih utama diperangi sebelum yahudi karena Hamas adalah kaum murtaddin.
Ini pula yang menjadikan mereka mengarahkan segala daya dan kekuatan mereka di Syam untuk memerangi jama’ah-jama’ah jihad dan meninggalkan perang terhadap Nushairiyah. Tentu saja, karena memerangi kaum murtaddin (Jabhah Nushrah/Jabhah Islamiyah) adalah lebih utama.
Maka Amerika yang menyadari akan keunikan ideologi ghuluw ini telah berhasil membuat strategi untuk menjaga sel-sel ini dalam tubuh Al-Qaeda (dahulu sebelum fitnah Daulah), dan membesarkan mereka dengan propaganda media serta bantuan logistik baik mereka sadari ataupun tidak.
Amerika telah mendapatkan bukti valid atas kegunaan kehadiran mereka (ghulat) di daerah dimana Amerika berada. Setelah ujicoba berhasil di Iraq dalam rentang 2007-2008-2009. Dimana konvoi Amerika pernah masuk ke kawasan yang dikuasi mujahidin, dan lewat dengan selamat melalui titik-titik ranjau siap ledak yang mereka siapkan untuk murtaddin, dan mereka biarkan Amerika lewat dengan aman.
Nilailah sendiri sejauh mana kewarasan mereka? Mereka biarkan Amerika lewat dengan aman diatas ranjau-ranjau mereka kerena pemahaman bahwa memerangi orang-orang murtad adalah lebih utama.
Sesungguhnya perkara bahaya ini benar-benar telah terjadi di Irak. Barangsiapa yang ingin memastikannya silahkan kembali menelaah risalah anggota Majlis Syura Daulah Islam Irak yang berjudul “Risalah Koreksi”.
Bahkan pasukan AS pernah memasuki suatu wilayah di Irak dan menangkap mujahidin dan pendukung mereka di bawah pengetahuan mujahidin ghulat tanpa ada usaha menolong mereka karena intruski dan komando yang ketat.
Saya sempat ragu dalam menulis analisa kritis ini, tetapi ketika saya mendengar pidato terbaru Al-Baghdadi saya pun sadar bahwa kerusakan paham dan kesesatan manhaj adalah masalah sebenarnya dalam tubuh kepemimpinan Daulah.
Maka menjadi jelas bagi saya sekarang mengapa Amerika terkesan membiarkan pembentukan “Khilafah Islamiyah” dan mengapa media turut membesarkannya. Ini karena Amerika melihat Daulah sebagai alternatif yang aman atas ancaman yang membahayakan mereka sebenarnya, yaitu Al-Qaeda. Inilah sebab mengapa Al-Baghdadi dan qiyadah Daulah dibiarkan berusaha merusak barisan Al-Qaeda di Khurasan, Yaman, Maghrib Islamiy, Somalia dan Libya. Amerika menginginkan agenda ini bisa mempangaruhi jihad global secara total. Dimana semua cabang Al-Qaeda akhirnya membaiat Al-Baghdadi, maka akan sempurnalah agenda besar ini, agar perang atas Amerika dan koalisi Salib Internasional diganti dengan memerangi kaum muslimin yang dianggap telah murtad oleh manhaj ghulat.
Jika anda perhatikan gerak-gerik Al-Baghdadi dan jajaran kepemimpinan Daulah, maka anda akan sadari mereka sangat tertarik untuk menarik cabang Al-Qaeda di Jazirah Arab (AQAP) untuk bergabung dalam khilafah mereka. Karena Al-Qaeda di Yaman adalah cabang yang telah ditunjuk oleh Al-Qaeda pusat dalam operasi-operasi utama penyerangan atas Amerika dengan bom-bom tersembunyi (tidak bisa dideteksi) yang dirancang oleh Al-Asiri.
Oleh karena itu Amerika berambisi menghentikan serangan-serangan berbahaya oleh AQAP dengan propaganda agar mereka bergabung dengan projek Khilafah Islamiyahnya Al-Baghdadi, yang memiliki visi untuk memerangi orang Murtad terlebih dahulu.
Hal lain yang menguatkan bahwa projek ghuluw yang berbaju khilafah Islamiyah menguntungkan kemaslahatan Amerika dan Barat adalah kaidah kedua mereka: “wajibnya hijrah ke wilayah yang telah dikuasi Daulah Islamiyah”.
Itulah mengapa telah banyak dikeluarkan seruan hijrah dari Al-Baghdadi dan Al-Adnani kepada para mujahidin dari Eropa dan Amerika untuk hijrah ke wilayah Khilafah Islamiyah di Syam dan Irak.
Saya sempat ragu dalam menghati-hatikan para pemuda atas seruan-seruan hijrah ke wilayah Daulah, yang mana saat itu menurut hemat saya hal ini malah menguntungkan koalisi Salib. Kemudian setelah semua hakikat Al-Baghdadi tersingkap maka akhirnya saya yakin bahwa sebenarnya terdapat agenda dan maksud tersembunyi dari semua ini.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Al-Qaeda di Yaman telah menerapkan “Strategi Serigala Tunggal”. Sebuah Strategi yang telah membuat Amerika dan Barat ketar-ketir selama ini, dan terbukti efektif dalam meneror bangsa kafir barat.
Syaikh Anwar Al-Awlaqi yang telah ditunjuk untuk menyebarkan metode ini dalam Bahasa Inggris melalui majalah fenomenal terbitan mereka “Inspire”, yang mana menjadi wadah penyebaran metode jihad ini.
Metode jihad ini secara ringkas adalah: Bahwa langkah-langkah keamanan yang dilakukan oleh Barat di bandara telah menyebabkan kesulitan melaksanakan jihad di dalam Amerika dan Eropa. Oleh karena itulah Al-Qaeda di Jazirah Arab mengubah strategi-strategi lama mereka yaitu dengan mengirim masuk mujahidin ke Amerika untuk melaksakan operasi-operasi jihad (seperti Mujahid Umar Al-Faruq) menjadi strategi baru (yang terbukti lebih membahayakan dan merugikan musuh) yaitu: mengkader mujahidin (pelaku operasi) langsung di dalam Amerika dan Eropa dari kalangan kaum muslimin yang tinggal disana dengan mengajarkan mereka cara membuat peledak dan tata cara pelaksanaannya.
Dan ini adalah projek jihad yang telah dimulai pelaksanaannya semenjak tahun 2005 oleh McCann atau yang dikenal “sang mujahid Rakan bin William”, sel rahasia Al-Qaeda yang ditempatkan di Negara barat.
Setelah metode jihad fenomenal ini sukses dilaksanakan maka mulailah projek-projek serupa dijalankan di Amerika dan Negara-negara Eropa, misalnya operasi Boston baru-baru ini.
Maka murkalah Amerika dan Barat dan mereka sadar bahwa Al-Qaeda telah menang lagi atas mereka dalam perang ini. Amerika sadar bahwa tidak mungkin bisa menhentikan tandhim ini kecuali dengan membuat makar dan mengubah manhaj dan strategi mereka.
Disinilah Amerika mulai menciptakan alternatif baru yang aman untuk merusak Al-Qaeda, dan hasil penelitian saya terhadap beberapa data yang valid menunjukkan bahwa projek manhaj ghuluw ini tentu didalangi oleh koalisi Salib dengan pelaksananya Badan-badan Intelejen barat dan arab terutama Badan Intelejen Jordania.
Dan untuk meyakinkan diri anda atas analisa ini, lihatlah cabang-cabang baru Daulah Islam, mereka dapat bepergian dengan mudah ke wilayah Jazirah (Negara-negara teluk), Mesir, Lebanon, dan Libya, dan terutama Jordania yang memang terbuka aman bagi mereka.
Seorang teman dekat saya pernah bertanya tentang pendapat saya atas penyimpangan-penyimpangan yang dilakukan oleh jama’ah Daulah, maka saya menjawabnya: Periksalah tangan Intelejen Jordania! Maka kau akan terkejut!
Siapa saja yang mengetahui kelicikan dan kehebatan Intelejen Jordania maka pasti yakin merekalah satu-satunya pihak yang mampu menginfiltrasi dan melakukan makar di dalam tubuh jama’ah jihad tanpa mudah terdeteksi. Kita belum lupa dengan usaha mereka untuk memakai Abu Dujanah Al-Khurasani -semoga Allah menerimanya dalam barisan syuhada- lihatlah bagaimana makar mereka! Dimana tidak seorangpun bisa percaya bahwa beliau telah dipakai oleh intelejen Jordan (sampai akhirnya beliau malah menjadi agen ganda bagi Al-Qaeda dan melakukan aksi bom syahid dalam pertemuannya dengan para petinggi intelejen Jordania dan agen CIA di Afganistan beberapa tahun yang lalu). Jika Allah ta’ala tidak meneguhkan langkah dan mengikat hatinya saat itu, bayangkan bagaimana banyaknya para pemimpin mujahidin yang mungkin kini telah tertangkap atau gugur. Saudara muslimku, waspadalah engkau atas intrik dan taktik Intelejen Jordania.
Mereka (Intelejen Jordania) jauh lebih cerdik dan cerdas dari apa yang tampak di permukaan, mereka melakukan suatu projek dengan sangat rapi sampai mereka tidak akan dianggap berada di belakang itu semua. Bertanyalah pada para mujahid senior bagaimana licik dan rapinya pekerjaan Intelejen Jordan!
Mari kembali pada poin pembahasan bahayanya seruan hjirah Al-Baghdadi dan Al-Adnani ke Daulah mereka kepada mujahidin dari Eropa dan Amerika, hal ini jelas untuk merusak strategi Serigala Tunggal milik Al-Qaeda. Dimana Daulah telah berhasil mengosongkan Eropa dan Amerika dari sel-sel tidur mujahidin yang selama ini diarahkan oleh Al-Qaeda untuk operasi-operasi di dalam Amerika dan Eropa. Dan tujuan akhirnya adalah berhasil mengumpulkan kader jihad paling bahaya di suatu wilayah sempit di atas muka bumi yang nantinya akan dihabisi baik dengan cara mengikuti pertempuran-pertempuran tidak masuk akal atau dibunuh masal di tempat (dengan bom atau roket musuh).
Maka siapakah yang akan melarang Amerika dari menggunakan bom kimia atau nuklir untuk memusnahkan wilayah Raqqah yang telah berkumpul diatasnya kader mujahidin paling berbahaya dari seluruh dunia?
Saya akan mengagetkan anda kali ini, tahukah anda bahwa gagasan mendirikan khilafah dan pendeklarasiannya adalah agenda yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat oleh Az-Zhawahiri dan jajarannya yang keburu telah dicuri oleh Al-Baghdadi dengan tujuan untuk merusak dan menghancurkan citranya di mata umat Islam dunia?
Saya akan menyambung risalah ini di bagian 2 dengan mengangkat tema kejeniusan Az-Zhawahiri untuk mendirikan Khilafah Islamiyah dan menjalankannya sampai akhirnya gagasan ini dicuri Al-Baghdadi dan berhasil dirusaknya.
السياسي المتقاعد
@ALseaase
(adibahasan/muqawamahmedia/arrahmah.com)