MESIR (Arrahmah.com) – Presiden Mesir Abdel Fattah Al-Sisi mengumumkan pada Rabu (24/2/2016) bahwa kecelakaan pesawat Rusia di Sinai pada tanggal 31 Oktober 2015 lalu dilakukan oleh “ekstrimis” dalam upaya untuk merugikan industri pariwisata Mesir dan hubungan negara itu dengan Rusia.
“Apakah terorisme sudah berakhir, belum, tetapi akan jika kita bersatu. Siapa pun yang menjatuhkan pesawat Rusia, apa tujuan mereka? Itu dimaksudkan untuk merugikan pariwisata, dan merugikan hubungan dengan Rusia,” kata Sisi dalam pidato di televisi, seperti dilansir Al-Bawaba.
Komentar itu merupakan bagian dari pernyataan resmi pertama oleh pemerintah Mesir yang menunjukkan bahwa pesawat itu sengaja ditembak jatuh.
Rusia menghentikan semua penerbangan komersial ke Mesir, tujuan populer para wisatawan Rusia, setelah pesawat Rusia jatuh di Sinai pada 31 Oktober menewaskan 224 orang di dalamnya.
Moskow mengklaim ledakan menyebabkan pesawat tersebut jatuh saat Daesh mengatakan telah menyelundupkan bom onboard dengan menyembunyikannya dalam minuman kaleng ringan. Namun penyelidikan yang dipimpin Mesir sebelumnya menyatakan mereka belum menemukan bukti konklusif atas hal tersebut.
Konfirmasi resmi Mesir mengatakan bahwa kecelakaan Airbus A321 itu disebabkan oleh bom yang berpotensi mengekspos Mesir untuk membayar kompensasi kepada keluarga korban.
(banan/arrahmah.com)