KAIRO (Arrahmah.com) – Seorang jenderal Mesir yang memimpin kudeta militer untuk menjatuhkan kekuasaan presiden terpilih, Muhammad Mursi, Abdel Fattah al-Sisi mengatakan bahwa gerakan Ikhwanul Muslimin (IM) telah “selesai” di Mesir dan tidak akan kembali jika ia terpilih menjadi presiden Mesir berikutnya.
Sisi yang berbicara di televisi untuk pertama kali dalam kampanyenya, yang ditayangkan pada Senin (5/5/2014), bersumpah akan “memulihkan” stabilitas dan mengembangkan Mesir menjadi prioritasnya, lapor Al Jazeera.
Komentar tersebut menegaskan penolakan rekonsiliasi politik apapun dengan IM yang merupakan kekuatan politik paling kuat di Mesir sampai Sisi melakukan kudeta musim panas lalu.
Sisi disebut-sebut sebagai calon presiden terkuat dan akan memenangkan pemilihan yang berlangsung pada 26-27 Mei mendatang.
Tindakan keras terhadap IM Mesir
Ratusan orang telah tewas dan lebih dari 16.000 anggota IM dan Islamis lainnya telah ditangkap sejak kudeta militer tahun lalu. Polisi dan tentara junta militer melancarkan tindakan keras mematikan terhadap aksi protes anti-kudeta yang digelar oleh pendukung IM Mesir.
Saat ini bentrokan telah berkurang, namun pemerintah interim Mesir yang didukung militer telah memberikan label “teroris” kepada organisasi IM.
Dalam wawancara bersama dengan dua stasiun TV swasta Mesir, Sisi menuduh IM berada di balik kampanye pemboman dan penembakan di Mesir. Meskipun kelompok bersenjata lain telah mengaku bertanggung jawab atas serangkaian pemboman dan penembakan dengan target polisi dan militer Mesir.
Sisi terus mengklaim bahwa IM menggunakan kelompok-kelompok bersenjata sebagai “tameng” untuk melawan dari balik kelompok tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)