MOGADISHU (Arrahmah.com) – Setelah hampir enam bulan melancarkan invasi agresif di daratan Muslim, pasukan Kenya gagal secara menyedihkan untuk mencapai tujuan operasional dan militer yang dimaksudkan di Somalia, kesimpulan tahap pertama invasi mereka.
Lemah karena kurangnya kesadaran strategis, pengalaman tempur dan ekonomi yang parah, pasukan Kenya telah gagal untuk mempertimbangkan kemampuan dan karakeristik Mujahidin di depan, kini mereka bergabung dengan komando AMISOM, menunjukkan kelemahan yang jelas dan kurangnya penentuan kekuatan. Dan ketika invasi Kenya tersandung tahap kedua, yang kini berada di bawah bendera AMISOM, Mujahidin telah merumuskan metode baru dan pendekatan baru untuk melawan invasi.
Dalam serangkaian operasi terkoordinasi, Mujahidin telah berhasil menghancurkan rencana pertempuran dan mengganggu rute pasokan pasukan Kenya, menghambat kemampuan mereka untuk beradaptasi dan manuver bebas di Somalia. Kurangnya presisi dan perencanaan, inkompetensi pasukan Kenya di Somalia telah bermanfaat bagi Mujahidin dan membantu Mujahidin mengamankan kota dan desa-desa di belakang garis musuh. Unit Mujahidin juga terus-menerus mengikuti jejak pasukan Kenya yang dikerahkan di sepanjang perbatasan kolonial.
Dengan Kenya yang kini berlayar di sepanjang lautan yang bergemetar, dengan tujuan kurang baik dalam segi politik dan kehendak prajurit, masyarakat Kenya juga tersedot ke dalam pusaran perang tak berujung. Ketidakamanan memburuk di kota-kota Kenya, merupakan salah satu perwujudan dari kebijakan yang salah arah oleh otoritas Kenya yang menempatkan kepentingan asing di atas kepentingan nasional dan keamanan negara-negara Barat di atas keamanan warganya, sehingga menyia-nyiakan kehidupan manusia dan sumber daya untuk keuntungan yang tidak nyata.
Masyarakat Kenya harus sadar bahwa lebih banyak pasukan Kenya yang terus menganiaya ummat Islam tak berdosa di Somalia, maka kota-kota Kenya akan semakin kurang aman dan lebih banyak penindasan yang dilakukan terhadap ummat Islam di Somalia, maka kehidupan di Kenya akan terbatas. Itulah hukum pembalasan. Keamanan Anda tergantung pada keamanan kami.
Ini adalah perang panjang yang berlarut-larut dan Kenya harus melabuhkan alasan untuk optimisme maupun harapan untuk menang.
Kantor Pers Harakat Al Shabaab Al Mujahidin
(haninmazaya/arrahmah.com)