MOGADISHU (Arrahmah.com) – Mortir ditembakkan oleh Mujahidin Al-Shabaab ke kompleks pemerintahan Somalia pada Kamis (16/9/2010), menewaskan tiga tentara boneka Somalia dan melukai seorang anggota parlemen yang memicu serangan balasan dan menewaskan belasan orang.
Serangan terjadi ketika anggota parlemen sedang bersidang untuk membicarakan pemerintahan yang mulai goyah akibat mosi tidak percaya.
Salah satu anggota parlemen terluka dan lima tentara pemerintah juga terluka. Tentara pemerintah dan tentara Uni Afrika membalas serangan dengan menembakkan mortir secara membabi-buta yang mengakibatkan sedikitnya 12 sipil tewas dan 40 mengalami luka. Diantara mereka terdapat korban anak-anak.
Di sebuah rumah sakit yang dijalankan oleh relawan Burundi, anak-anak kecil mengalami trauma karena tentara Uni Afrika dan Somalia menembakkan mortir di dekat mereka.
“Kami memerlukan kedamaian,” ujar Kalima Abdi (17), yang berbaring di bawah kelambu biru.
Abdi mengalami lumpuh sejak bulan lalu ketika tentara Uni afrika menembakkan mortir dan mendarat dirumahnya, ketujuh saudaranya tewas seketika.
Saat ini, pemerintahan lemah Somalia tengah mengalami krisis. Terjadi keretakan di tubuh pemerintah. Beberapa faksi menuduh pemerintah telah gagal menjalankan tugasnya termasuk menciptakan perdamaian. Sebuah perseteruan juga terjadi antara Presiden boneka Sharif Ahmed dengan Predana Menterinya, Omar Ali abdirashid Sharmarke dan terus memanas dalam beberapa hari terkahir. (haninmazaya/arrahmah.com)