MOGADISHU (Arrahmah.com) – Harakah Al Shabaab Al Mujahidin pada Senin (21/11/2011) menyambut laporan yang menyatakan bahwa ratusan tentara dengan tank dan kendaraan lapis baja dari negara tetangga, Ethiopia telah menyebrang ke Somalia, mengatakan bahwa itu merupakan tanda bahwa serangan Kenya melawan Mujahidin Al Shabaab mengalami kegagalan.
Al Shabaab bersumpah untuk kembali mengalahkan pasukan Ethiopia pada Minggu (20/11) setelah muncul laporan yang belum dikonfirmasi bahwa pasukan Ethiopia telah memasuki kota Guriel, Somalia dalam upaya untuk membuka sebuah front ketiga melawan mujahidin Al shabaab.
Militer Kenya mengklaim pesawat tempur yang didukung oleh Salvo dari kapal perang di lepas pantai Somalia telah menghancurkan sebuah kamp pelatihan Al Shabaab di daerah Wajerer, distrik Babade.
Namun seorang juru bicara Al Shabaab seperti yang dilansir Reuters mengatakan serangan udara itu telah mendarat di semak-semak kosong di mana mereka kini tidak memiliki pangkalan.
Serangan Kenya terhadap Al Shabaab tampaknya telah melemah minggu ini sebelum pergerakan Ethiopia dengan Kenya menyalahkan hujan lebat dan berlumpur. Al Shabaab mengatakan serangan gaya gerilya telah menghentikan mereka.
Sejumlah besar kendaraan militer Ethiopia, pengangkut tentara dan senjata, memasuki setidaknya hingga 80 Km ke dalam wilayah Somalia pada Sabtu (19/11), menurut seorang warga setempat dan para tetua suku. Mereka menyebrang ke pusat daerah yang menghubungkan Ethiopia, Somalia dan Kenya untuk mencapai wilayah selatan.
Ethiopia pada Minggu (20/11) terus menyangkal bahwa pasukannya telah memasuki Somalia.
Warga dan para tetua menyaksikan konvoy dan mampu mengidentifikasikan bahwa mereka adalah tentara Ethiopia. Al Shabaab juga melaporkan kehadiran pasukan Ethiopia di beberapa kota.
Seorang juru bicara Kementrian Luar Negeri Ethiopia mengatakan belum ada keputusan yang dibuat untuk mendukung Kenya.
“Kami senang untuk mengatakan tentara Ethiopia berada di daerah Guriel. Mereka telah datang karena AMISOM dan Kenya telah gagal dalam perang melawan Al Shabaab,” ujar juru bicara Al Shabaab, Sheikh Abdiasis Abu Musab kepada Reuters.
AMISOM adalah pasukan Uni Afrika yang terdiri dari Uganda dan Burundi yang sebagian besarnya bertanggung jawab untuk menjaga Al shabaab dari menggulingkan rezim Somalia yang mendapatkan dukungan internasional namun sangat lemah.
Tidak jelas apa maksud dari Ethiopia. Beberapa tetua suku mengatakan mereka akan memerangi Al shabaab dan yang lainnya mengatakan bahwa mereka kan mempersenjatai dan melatih milisi bayaran yang setia kepada pemerintah.
Kali terakhir Ethiopia memasuki Somalia pada Desember 2006 dengan dukungan AS dan atas undangan pemerintah yang telah kehilangan kendali atas ibukota, Mogadishu, namun mereka berhasil ditendang keluar oleh Mujahidin Somalia saat itu. (haninmazaya/arrahmah.com)