MOGADISHU (Arrahmah.com) – Pemerintah Kenya beberapa waktu lalu mengirimkan pasukannya ke wilayah Somalia, mereka menyebrang ke perbatasan dan memerangi Mujahidin Al Shabaab yang berbasis di Somalia selatan.
Dalam merespon hal tersebut, petinggi Mujahidin mengeluarkan statemen. Berikut statemen lengkapnya :
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Harakah Al-Shabaab Al Mujahidin dengan tegas membantah semua tuduhan yang berkaitan dengan penculikan wisatawan dan pekerja asing dari wilayah Kenya. Tuduhan yang diajukan oleh otoritas Kenya berkaitan dengan penculikan baru-baru ini, tidak berdasar dan hanya terkaan belaka yang tidak didukung dengan bukti kuat. Mereka tidak dengan cara apapun atau bentuk apapun disebabkan oleh Harakah Al Shabaab.
Otoritas Kenya telah memiliki untuk waktu yang panjang, cara agresif untuk memasuki Somalia dan menuduh bahwa Al Shabaab menimbulkan ancaman yang signifikan untuk penduduk Kenya hanyalah dalih tipis untuk serangan militer Kenya ke perbatasan Somalia. Kenya telah merekrut pengungsi dan melatih milisi di speanjang perbatasan selama beberapa tahun dan juga banyak terlibat dalam urusan politik Somalia-baik internal maupun eksternal. Serbuan terakhir pasukan Kenya ke wilayah Somalia, bagaimanapun, tidak hanya menyoroti kecerobohan Kenya dalam mengirim pasukan yang belum pernah bertempur untuk terlibat dalam jaringan rumit perang Somalia, tetapi juga kelalaian yang disengaja terhadap warga negaranya.
Masyarakat Kenya harus memahami bahwa keputusan oleh pasukan untuk menyebrang ke perbatasan Somalia tidak akan tanpa dampak parah. Pertempuran berdarah yang akan terjadi sebagai hasil dari serangan ini kemungkinan besar akan mengganggu keseimbangan sosial dan membahayakan nyawa ratusan ribu warga sipil.
Oleh karena itu, kami menyerukan masyarakat Kenya untuk berpikir tentang keselamatan mereka dan mendesak pemerintah mereka untuk segera menarik pasukan mereka dari Somalia. Kami telah berpengalaman puluhan tahun dalam perang dan sepenuhnya memahami biaya dan konsekuensi dari konflik. Jangan biarkan api ini tumpah ke negara Anda, yang dapat menghancurkan keamanan dan stabilitas yang telah Anda nikmati selama bertahun-tahun. Jangan membahayakan nasib Anda dan nasib negara Anda untuk beberapa politisi. Ini adalah pemerintahan Anda dan pilihan ada di tangan Anda. (haninmazaya/arrahmah.com)