MOGADISHU (Arrahmah.com) – Beberapa hari lalu, Mujahidin Al Shabaab memperlihatkan kepada awak media lebih dari 70 jenazah tentara AMISOM yang berasal dari negara Burundi. Mereka tewas dalam pertempuran berdarah yang berlangsung di pinggiran ibukota.
Al Shabaab mengeluarkan pernyataan resmi yang telah disebar di forum-forum Islam terkait peristiwa ini. Berikut pernyataan mereka :
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang
Sejak perubahan taktik militer oleh Harakah Al Shabaab Al Mujahidin pada 6 Agustus 2011, pertempuran di Mogadishu memasuki babak baru. Pertempuran terakhir telah memukul pasukan Uni Afrika (AMISOM), yang sebelumnya berlindung di balik basis mereka yang dijaga ketat dan bunker bawah tanah, keluar ke tempat terbuka yang mengekspos ketidakmampuan mereka untuk berperang di wilayah perkotaan.
Pembunuhan lebih dari 150 tentara Burundi dalam pertempuran di Dayniile, Mogadishu Utara pada 20 Oktober 2011 menandai keberhasilan strategi militer Mujahidin dan berdiri sebagai bukti nyata atas operasi militer yang terjadi di Mogadishu.
Sementara media, baik lokal maupun internasional telah mencatat rekaman video dari jenazah 76 prajurit Burundi yang ditampilkan oleh Mujahidin lengkap dengan seragam Uni Afrika dan lencana mereka, namun propagandis AMISOM memilih untuk menyangkal kematian rekan mereka sendiri dalam rangka untuk menyesatkan keluarga para tentara yang tewas.
Pembantaian Mogadishu baru-baru ini adalah contoh tak kenal ampun yang menanti setiap penyerbu asing di Mogadishu namun pesan kami kini khusus untuk orang-orang Burundi. Anak-anak Anda terus berbuat kekejaman yang tak dapat terkatakan terhadap keluarga kami yang tak bersalah di Somalia. Dan meskipun kami gigih untuk menuntut penarikan pasukan Anda, Anda tetap bersikeras bahwa anak-anak Anda melayani tujuan yang benar dengan membunuh ribuan orang tak bersalah, wanita, pria dan anak-anak. Penembakan membabi-buta dilakukan oleh pasukan Anda yang telah menelantarkan lebih dari satu juta orang dari rumah mereka dan membuat mereka mengungsi di negara mereka sendiri.
Setengah dari anak-anak kami tidak menghadiri sekolah saat tentara Anda terus menghancurkan dan menghancurkan bangunan dan infrastruktur kami. Dan dalam perjalanan dari pertempuran ini, ratusan anak-anak Anda telah tewas di Mogadishu saat berperang sebagai tentara bayaran dan beberapa masih ditawan.
Kematian baru-baru ini dari anak-anak Anda di Mogadishu adalah sebagai hadiah untuk pembantaian yang mereka sebabkan di jalan-jalan di Mogadishu dan mayat mereka kini membusuk di negeri yang jauh bahkan tanpa upacara pemakaman. Ketahuilah bahwa orang-orang yang gigih dari Mogadishu akan terus melakukan pembantaian terhadap pasukan Anda selama jalan-jalan di Mogadishu tetap tenggelam dengan darah mereka yang kami cintai. Anda sekarang harus membuat pilihan. Entah Anda menyeru untuk penarikan pasukan Anda dari negeri kami atau Anda menerima tubuh putra Anda yang tersisa yang dikirimkan kepada Anda dalam kantong-kantong mayat. Berpikir panjang, berpikir keras. Pikirkan masa depan anak Anda! (haninmazaya/arrahmah.com)