MOGADISHU (Arrahmah.com) – Mujahidin Somalia, Al Shabaab, melarang Komite Internasional Palang Merah (ICRC), memerintahkan untuk menutup operasi bantuan di daerah yang mereka kontrol.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin (30/1/2012), Mujahidin mengatakan bahwa mereka telah memutuskan untuk sepenuhnya mengakhiri kontrak dengan ICRC, menambahkan bahwa organisasi tersebut telah membagi-bagian makanan yang sudah kadaluarsa dan telah membuat tuduhan palsu bahwa Mujahidin Al Shabaab menghalangi distribusi makanan.
Al Shabaab mengontrol sebagian besar wilayah Somalia tengah dan selatan, di mana PBB mengklaim bahwa wilayah tersebut mengalami krisis kemanusiaan terburuk di dunia dengan tiga daerah yang mereka kategorikan sebagai zona bencana kelaparan yang mempengaruhi 250.000 orang, seperti yang dilaporkan Al Jazeera.
Al Shabaab mengatakan bahwa ICRC telah mengkhianati kepercayaan para pejuang. Mujahidin juga mengatakan bahwa mereka telah membakar hampir 2.000 ton metrik makanan kadaluarsa yang ingin didistribusikan.
Di Twitter, pejabt Al Shabaab melaporkan bahwa Kantor Pengawasan Urusan Badan Luar Negeri mengatakan pemeriksaan menyeluruh dari gudang ICRC mengungkapkan bahwa 70 persen dari makanan yang disimpan untuk didistribusikan dianggap tidak layak untuk dikonsumsi manusia. (haninmazaya/arrahmah.com)