MOGADISHU (Arrahmah.com) – Mujahidin Somalia yang disebut-sebut berafiliasi dengan Al-Qaeda, Al Shabaab Al Mujahidin pada Kamis (20/10/2011) di pinggiran kota Mogadishu memperlihatkan lebih dari 70 jenazah tentara salibis Uni Afrika yang mereka katakan telah tewas dalam pertempuran.
Hal ini menjadi pukulan terberat dan kekalahan tunggal terbesar bagi pasukan Uni Afrika dalam empat tahun terakhir dalma pertempuran berdarah untuk membela pemerintahan lemah yang dipimpin oleh Sharif Ahmed dan didukung oleh negara-negara Barat.
“Kami telah membunuh lebih dari 70 tentara musuh hari ini. Kami telah menimbulkan kerugian besar pada mereka dan Anda dapat melihat mayat-mayat mereka,” ujar juru bicara Al Shabaab, Syeikh Ali Mohamud Rage sambil memperlihatkan jenazah yang telah dipenuhi debu kepada para wartawan.
Foto-foto menunjukkan sebaris panjang setidaknya 20 mayat berpakaian seragam militer diletakkan di tanah, dikelilingi oleh kerumunan besar Mujahid dengan wajah yang ditutupi.
Saksi menegaskan bahwa mayat-mayat itu ditampilkan di wilayah yang dikuasai Mujahidin Al Shabaab, Alamada, sekitar 18 Km dari luar ibukota, Mogadishu pada Kamis malam dan tubuh-tubuh itu bukanlah warga Somalia.
“Saya telah melihat sejumlah besar tentara tewas dalam pertempuran, saya menghitung sekitar 63 tentara Burundi, mereka semua mati, Al Shabaab membawanya dengan truk ke Alamada,” ujar Hasan Yunus, warga setempat.
“Beberapa mayat diseret oleh penduduk yang marah-aku tidak bisa menghitungnya dengan tepat, namun itu skeitar 60 mayat,” ujar Ahmed Jama, saksi mata lainnya.
Shamso Abdulkadir yang berada di antara kerumunan massa yang datang untuk menyaksikan jenazah-jenazah itu mengatakan bahwa beberapa dari mereka masih menggunakan pelindung tubuh dari baja dan helm.
“Saya menghitung sekitar 70 jenazah, kebanyakan dari mereka tertembak di kepala dan bahu,”
ujarnya seperti yang dilansir AFP.
“Warga berkumpul untuk menyaksikan mayat setelah ditampilkan di depan umum dan kemudian setelah itu mereka menyeret mayat-mayat tersebut,” lanjutnya.
Sejauh ini pemerintah lemah Somalia dan pejabat Uni Afrika tidak bisa dihubungi oleh awak media untuk berkomentar. (haninmazaya/arrahmah.com)