KOPENHAGEN (Arrahmah.id) — Kelompok islamophobia Patrioterne Gar melancarkan aksi membakar Al-Qur’an tepat di depan Kedutaan Turki di Kopenhagen.
Dilansir Anadolu Agency (29/4/2023), kelompok anti-Muslim sayap kanan Patrioterne Gar melakukan siaran langsung di Facebook sembari melontarkan narasi dan pembakaran Al-Qur’an di Denmark.
Tidak hanya membakar Al-Qur’an, kelompok Patrioterne Gar juga membakar bendera Turki. Selain membakar Al-Qur’an dan bendera Turki, kelompok ini memasang juga tulisan “Fuck Islam”.
Pembakaran Al-Qur’an di Denmark ini sontak menuai kontroversi, terutama negara dengan mayoritas penduduk Muslim di dunia.
Mengutip dari Daily Sabah, Kementerian Luar Negeri Turki merilis statement bahwa mengutuk dan tidak menerima pembakaran Al-Qur’an di Denmark tersebut.
Secara eksplisit, hal tersebut merupakan kejahatan rasis dengan menunjukkan diskriminasi dan islamophobia.
“Aksi pembakaran Al-Qur’an, sekali lagi menunjukkan bahwa islamphobia sudah mencapai tingkat mengkhawatirkan di Eropa. Tidak pernah ada pelajaran dari kasus sebelumnya,” jelas Kementerian Luar Negeri Turki.
Kelompok Patrioterne Gar berdalih aksi penyebaran hate speech dan membakar Al-Qur’an tersebut sebagai bentuk kebebasan ekspresi. Meskipun begitu, kebebasan ekspresi tersebut justru menyudutkan agama Islam.
Kasus pembakaran Al-Qur’an di Denmark bukan kali pertama terjadi. Tahun ini, setidaknya sudah tiga kali aksi serupa terjadi.
Sebelumnya, aksi pembakaran Al-Qur’an dan hate speech terhadap Islam terjadi oleh Politisi ekstrem kanan Rasmus Paludan pada 27 Januari 2023. Pemimpin Partai Stram Kurs (Garis Keras) sayap kanan itu membakar salinan Al-Qur’an di depan sebuah masjid dan kedutaan besar Turki di Kopenhagen, Denmark.
Pekan selanjutnya pada tanggal 27 Januari 2023, kelompok lain membakar Al-Qur’an di depan sebuah masjid di Denmark. Edwin Wagensveld, seorang politisi sayap kanan Belanda dan pemimpin kelompok nasionalis Jerman PEGIDA (Patriotic Europeans against the Islamization of the West), merobek Al-Quran dan membakarnya.
Sebelumnya, kelompok anti Muslim itu juga menyerang Al-Quran dan bendera Turki di depan Kedubes Turki di Kopenhagen pada 24 dan 31 Maret serta 14 April. (hanoum/arrahmah.id)