STOCKHOLM (Arrahmah.com) – Swedia menyaksikan kekerasan dan kerusuhan pada Jumat (28/8/2020) malam ketika ratusan orang berkumpul di kota Malmo Swedia selatan dan melakukan pembakaran ban dan pelemparan batu ke kendaraan polisi.
Rasmus Paludan, seorang pemimpin sayap kanan Denmark ditolak masuk ke Swedia untuk mengadakan pertemuan di Malmo, menurut beberapa laporan media internasional sementara yang lain mengatakan dia ditahan sebelum pertemuan yang direncanakan di kota itu.
Pasca peristiwa itu, beberapa anggota partai politik sayap kanan melakukan aksi bakar-bakar. Sebagai pembalasan, sejumlah besar orang turun ke jalan yang menyebabkan kerusuhan besar-besaran di seluruh kota.
Dikabarkan, hampir 300 orang berkumpul untuk melakukan aksi turun ke jalan sebagai pembalasan atas aksi anti-Islam tersebut.
Seperti yang terekam dalam video online, terlihat para demontran itu meneriakkan ‘Allahu Akbar’ yang terekam dalam video tersebut, dan melemparkan batu serta batu bata ke kendaraan polisi yang datang untuk mengendalikan situasi.
Ban-ban dibakar di jalan-jalan saat kerusuhan meningkat. Beberapa kendaraan polisi dan setidaknya satu kendaraan dinas penyelamatan rusak.
https://twitter.com/zyQAs0Xfl40taD/status/1299447539750645761?ref_src=twsrc%5Etfw%7Ctwcamp%5Etweetembed%7Ctwterm%5E1299447539750645761%7Ctwgr%5E&ref_url=https%3A%2F%2Fwww.republicworld.com%2Fworld-news%2Feurope%2Fsweden-reels-in-riots-with-stone-pelting-and-vandalism-after-anti-islami.html
(ameera/arrahmah.com)