GAZA (Arrahmah.id) – Brigade Al-Qassam – sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas)– menyiarkan klip video dengan voice over yang dibawakan oleh seorang tahanan wanita ‘Israel’ di Jalur Gaza, di mana dia menuntut agar mereka diselamatkan dari penawanan, dan agar mereka tidak bernasib sama dengan pilot ‘Israel’ Ron Arad, yang telah hilang selama beberapa dekade.
Tahanan ‘Israel’ – yang namanya dirahasiakan dalam video tersebut – mengimbau masyarakat ‘Israel’ untuk tidak menyerahkan nasib para tahanan di Gaza di tangan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Dewan Perang.
Dia bertanya kepada masyarakat ‘Israel’, “Apakah kalian sudah menjadi rekan pemerintahan Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant, dan anggota Dewan Perang Benny Gantz?” Dia menambahkan, sambil bertanya, “Akankah nasib saya dan nasib rekan-rekan saya seperti Ron Arad?”
Dia meminta ribuan warga ‘Israel’ – perempuan dan laki-laki – untuk menutup jalan-jalan di Tel Aviv dan tidak kembali ke rumah mereka sampai para tahanan yang ditahan di Gaza kembali, dan dia melanjutkan dengan mengatakan, “Rakyat harus memutuskan, kami tidak mau mati di sini.”
Dia mengindikasikan bahwa dia telah berada di penjara Al-Qassam selama lebih dari 237 hari, dan dia tidak tahu berapa lama dia akan berada di sana. Dia mengakhiri pesannya dengan mengatakan, “Selamatkan kami” dan “Waktu hampir habis.”
גדודי עז א-דין אל-קסאם:
אל תסימו את גורלנו בידי נתניהו והכפינת שלו ..תצילו אותנו .. העם צריך להחליט pic.twitter.com/58Fx2RcHcd— Warfare Analysis (@warfareanalysis) May 31, 2024
Seminggu yang lalu, Brigade Al-Qassam mengumumkan bahwa mereka telah menangkap komandan Brigade Selatan Divisi Gaza, Assaf Hamami, pada 7 Oktober, membenarkan bahwa dia telah terluka selama penangkapannya, dan ‘Israel’ terlihat tidak peduli dengan nasibnya.
Pada awal Maret, juru bicara Al-Qassam Abu Ubaida mengungkapkan bahwa jumlah tahanan ‘Israel’ yang terbunuh akibat operasi militer di Jalur Gaza “mungkin melebihi 70 tahanan,” sebelum pada akhir bulan berikutnya mengumumkan bahwa “situasi Ron Arad” telah meningkat, skenario ini mungkin yang terbaik, semoga sukses terulang kembali pada tahanan musuh di Gaza.”
Pada 7 Oktober, Al-Qassam melakukan serangan besar-besaran terhadap pangkalan, barak dan permukiman militer di sekitar Jalur Gaza, menewaskan ratusan tentara dan perwira ‘Israel’, dan menangkap sedikitnya 240 warga ‘Israel’. Lebih dari 100 orang diantaranya dibebaskan selama jeda kemanusiaan pada November. (zarahamala/arrahmah.id)