GAZA (Arrahmah.id) – Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, pada Sabtu malam menyiarkan cuplikan eksklusif proses penyerahan empat tentara wanita “Israel” yang ditawan. Penyerahan ini merupakan bagian dari tahap kedua pertukaran tahanan dalam perjanjian gencatan senjata antara Gaza dan “Israel”.
Proses Penyerahan
Cuplikan dimulai dengan memperlihatkan para tawanan wanita yang tampak dalam kondisi nyaman dan gembira. Mereka menerima sertifikat pembebasan yang ditandatangani, serta hadiah kenang-kenangan dari Brigade Al-Qassam sebelum diserahkan.
Dilansir dari Al Jazeera, video juga menunjukkan kendaraan dan pejuang Al-Qassam yang melintasi jalanan Gaza menuju lokasi penyerahan, disambut oleh sorak-sorai warga Palestina yang mendukung perlawanan.
Pernyataan Tawanan Wanita
Dalam rekaman tersebut, para tawanan wanita mengungkapkan rasa terima kasih mereka kepada Al-Qassam dalam bahasa Arab. Salah satu dari mereka berkata, “Assalamualaikum… terima kasih kepada Brigade Al-Qassam atas perlakuan baiknya.” Tawanan lain mengatakan, “Terima kasih atas makanan, minuman, dan pakaian.”
Tawanan ketiga menyampaikan terima kasih kepada para pejuang yang menjaga mereka selama serangan udara, sementara tawanan keempat berharap hari itu menjadi momen bahagia bagi semua orang.
Penyerahan di Gaza
Proses penyerahan dilakukan di Lapangan Palestina, Gaza, dengan kehadiran besar pejuang Al-Qassam dan Saraya Al-Quds. Tawanan wanita diserahkan kepada Komite Internasional Palang Merah, sebelum akhirnya diterima oleh militer “Israel”.
Para tawanan menyebutkan tanggal penyerahan, “25 Januari 2025,” ketika mereka turun dari kendaraan. Rekaman juga menunjukkan mereka berada di atas panggung bersama anggota perlawanan, menandatangani perjanjian penyerahan dengan perwakilan Palang Merah, lalu menyapa kerumunan warga Palestina.
Daftar Tawanan yang Dibebaskan
Empat tawanan wanita yang dibebaskan adalah Karina Ariev, Danielle Galboa, Naama Levy, dan Liri Elbag, sesuai daftar yang diumumkan Al-Qassam pada Jumat sebelumnya.
Latar Belakang Serangan
Pada 7 Oktober 2023, Brigade Al-Qassam melancarkan serangan besar terhadap basis militer dan permukiman di sekitar Gaza, menewaskan ratusan tentara dan perwira “Israel”. Al-Qassam juga menawan lebih dari 240 warga “Israel”. Sebagian besar telah dibebaskan selama gencatan senjata pada November 2023, sementara puluhan lainnya tewas akibat serangan udara “Israel” di Gaza yang berlangsung lebih dari 15 bulan.
Kesepakatan Gencatan Senjata
Pada Rabu sebelumnya, Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, mengumumkan tercapainya kesepakatan gencatan senjata di Gaza. Tahap pertama akan berlangsung selama 42 hari.
Sebagai bagian dari kesepakatan ini, “Israel” akan membebaskan 1.977 tahanan Palestina, termasuk 290 tahanan seumur hidup dan 1.687 tahanan dengan hukuman beragam. Sebagai gantinya, Hamas akan membebaskan 33 tawanan “Israel” yang ditahan di Gaza.
(Samirmusa/arrahmah.id)