YERUSALEM (Arrahmah.id) – Tiga warga “Israel” tewas dan lainnya terluka dalam penembakan di Yerusalem yang diduduki yang diklaim dilakukan oleh Brigade Al-Qassam, sementara operasi penyerbuan menargetkan tentara “Israel” di Lembah Yordan di bagian timur Tepi Barat, mengakibatkan dua orang terluka, lansir Al-Jazeera Arab.
https://twitter.com/TheMarkIndie/status/1730248049216143541
Penembakan itu terjadi pada Kamis pagi (30/11/2023) di sebuah halte bus di pintu masuk barat laut kota Yerusalem yang diduduki, dan dilakukan oleh dua bersaudara Murad Al-Nimr (38) dan Ibrahim Al-Nimr (30) dari desa Sur Baher di Yerusalem yang mengakibatkan terbunuhnya 3 warga “Israel” dan luka-luka lainnya, beberapa di antaranya berada dalam kondisi kritis.
Hamas officially claims the heroic operation in Jerusalem, which was conducted by the brothers Murad and Ibrahim Al-Nimr and led to the death of 3 settler-colonists and the injury of more. The operation is in response to the enemy’s crimes in Gaza and the West Bank. https://t.co/4Cu9XVPa0Z pic.twitter.com/xpat8L5zj7
— Ibn Riad – ابن رياض (@IbnRiad) November 30, 2023
Surat kabar “Israel” Maariv mengatakan bahwa di antara korban tewas adalah Rabi Elimelech Wasserman, dekan Pengadilan Kerabian di Ashdod.
Sementara itu, polisi “Israel” mengatakan bahwa dua tentara di Cadangan Angkatan Darat melepaskan tembakan dan menewaskan dua pria bersenjata Palestina yang melakukan serangan tersebut.
Radio “Israel” mengutip sumber-sumber keamanan yang mengatakan bahwa para pelakunya adalah warga Palestina dari desa Sur Baher, di selatan Yerusalem yang diduduki, dan bahwa mereka adalah mantan tahanan otoritas pendudukan, dan menegaskan afiliasi mereka dengan gerakan Hamas.
Menteri Keamanan Nasional “Israel” Itamar Ben Gvir juga mengatakan siapa pun yang melakukan serangan di Yerusalem pasti dari Hamas.
Koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa pendudukan menangkap 9 anggota keluarga dari dua syuhada, Al-Nimr.
Pujian Brigade Al-Qassam
Sementara itu, Brigade Al-Qassam memuji operasi Yerusalem, menggambarkannya sebagai tindakan heroik dan menyebut pelakunya sebagai “anggota Qassam” Murad dan Ibrahim al-Nimr.
Brigade Al-Qassam mengatakan – melalui akunnya di aplikasi Telegram – bahwa “operasi Yerusalem dilakukan sebagai respon terhadap kejahatan pendudukan di Jalur Gaza dan Tepi Barat yang diduduki serta penodaan Al-Aqsa dan tempat-tempat suci lainnya.”
Dia menambahkan bahwa operasi ini adalah “pesan peringatan langsung terhadap pelanggaran Ben Gvir dan gengnya terhadap tahanan di penjara pendudukan.”
Hamas sebelumnya menyatakan bela sungkawa atas para pelaku operasi Yerusalem, dan mengatakan bahwa operasi Yerusalem adalah respon alami terhadap pembantaian brutal yang dilakukan oleh pendudukan di Jalur Gaza, pembunuhan anak-anak di Jenin, dan penyiksaan yang dialami para tahanan Palestina di penjara “Israel”, masih berlanjutnya pelanggaran di Masjid Al-Aqsa dan terhambatnya jamaah untuk beribadah di sana.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas memperingatkan pendudukan bahwa mereka akan mengambil tindakan di setiap kota, desa dan jalan, dan menekankan bahwa rakyat Palestina dimobilisasi untuk membalas darah para syuhada dan mengusir agresi.
Gerakan Jihad Islam juga memuji operasi Yerusalem, dengan mengatakan bahwa hal itu “menunjukkan bahwa pilihan perlawanan terbuka dan beragam, dan musuh tidak akan mampu melindungi dirinya.”
Di sisi lain, Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu dan sejumlah anggota pemerintahannya bersumpah untuk memperluas distribusi senjata ke “Israel” dan melanjutkan perang terhadap apa yang mereka gambarkan sebagai terorisme.
Operasi Al-Aghwar
Beberapa jam setelah operasi di Yerusalem yang diduduki, seorang warga Palestina menabrakkan mobilnya ke arah dua tentara “Israel” di dekat pos pemeriksaan militer di Lembah Yordan.
Tentara pendudukan “Israel” mengumumkan bahwa dua tentara pasukan cadangan terluka ringan dalam operasi penyerbuan tersebut.
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina mengonfirmasi kematian Karem Bani Odeh (25), dari kota Tammoun di Tubas, di Tepi Barat bagian utara, akibat peluru pendudukan “Israel” di Lembah Yordan.
Koresponden Al Jazeera mengatakan bahwa pasukan pendudukan melepaskan tembakan ke arah penyerang di Lembah Yordan.
Koresponden tersebut menunjukkan bahwa operasi tersebut terjadi di tengah situasi tegang di Tepi Barat setelah operasi di Yerusalem yang diduduki.
Usai operasi Yerusalem dan Al-Aghwar, tentara “Israel” mengumumkan bahwa mereka telah menangkap 23 orang yang dicari di seluruh Tepi Barat, termasuk 10 anggota Hamas. (zarahamala/arrahmah.id)