GAZA (Arrahmah.id) – Brigade al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), menyiarkan pesan video yang menyatakan bahwa Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu bertanggung jawab atas tewasnya 6 tahanan di Gaza, setelah tentara pendudukan mengumumkan penemuan jenazah 6 tahanan setelah menemukan mereka di dalam terowongan di Jalur Gaza.
Di awal video, al-Qassam mengakui bahwa tahanan yang tewas memang masih hidup dan seharusnya dibebaskan sebagai bagian dari tahap pertama kesepakatan yang telah dibahas selama berbulan-bulan untuk gencatan senjata di Gaza dan pertukaran tahanan.
Dalam pesan kepada masyarakat ‘Israel’, disebutkan bahwa “Netanyahu lebih memilih poros Philadelphia dengan mengorbankan pembebasan keluarga kalian,” dan mengutip pernyataan Netanyahu, “Jika saya harus memilih antara Philadelphia dan mengembalikan (tahanan) yang diculik, saya akan memilih Philadelphia.”
Brigade al-Qassam mengecam gagasan pengembalian tahanan dalam bentuk jasad sebagai pencapaian besar, dengan bertanya, “Kepahlawanan macam apa ini? Kalian mengembalikan mereka dalam bentuk jasad setelah kalian membunuh mereka dengan sengaja.”
Brigade al-Qassam mengakhiri pesan videonya dengan mengatakan bahwa Netanyahu tengah menciptakan lusinan Ron Arad.
⚡️BREAKING: Al-Qassam Brigades
“Netanyahu is creating dozens of "Ron Arad "
Time is running out” pic.twitter.com/RWlcuG5HC7
— Suppressed News. (@SuppressedNws) September 1, 2024
Pada 23 April, juru bicara Brigade Abu Ubaida mengatakan bahwa “skenario Ron Arad kemungkinan besar akan terulang dengan tahanan musuh di Gaza,” dan menekankan bahwa “apa yang disebut tekanan militer hanya akan mendorong kami untuk berdiri teguh pada posisi kami dan menjaga hak-hak rakyat kami dan tidak melepaskan mereka.”
Pada Ahad (1/9/2024), tentara pendudukan ‘Israel’ mengumumkan penemuan jenazah 6 tahanan setelah mereka ditemukan di dalam terowongan di Rafah, sebelah selatan Jalur Gaza, dan mengonfirmasi identitas mereka. Sementara itu, Presiden AS Joe Biden menyampaikan kesedihannya atas kematian salah satu dari mereka, Hersh Goldberg Polin, yang memegang kewarganegaraan Amerika.
Sementara itu, Hamas mengumumkan bahwa para tahanan tewas dalam pengeboman ‘Israel’ yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, dan menganggap pemerintah Netanyahu dan pemerintah AS bertanggung jawab atas kematian mereka dan kematian para tahanan sebelumnya.
April lalu, Brigade al-Qassam menerbitkan rekaman video tahanan Polin yang menyerang pemerintahan Netanyahu dan menuduhnya lalai serta gagal membebaskannya dan tahanan lainnya. (zarahamala/arrahmah.id)