TEPI BARAT (Arrahmah.id) – Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), pada Rabu (4/9/2024), mengumumkan bahwa mereka dan faksi-faksi lainnya telah membunuh dan melukai tentara ‘Israel’ di kamp Tulkarm, sementara situs web ‘Israel’ mengatakan bahwa ‘Israel’ memperluas operasi militer di kamp Jenin.
Brigade Al-Qassam – Batalyon Tulkarem mengatakan bahwa para pejuangnya terlibat dalam bentrokan bersenjata bersama dengan faksi-faksi lainnya dan meledakkan alat peledak di beberapa tempat di dalam kamp Tulkarem, yang mengakibatkan tewas dan terlukanya tentara pasukan pendudukan ‘Israel’.
Jenin | West Bank 🚨
A resistance fighter clash with Israeli forces during the ongoing aggression on Jenin.#Westbank_UnderAttack https://t.co/VAYuKFcFye pic.twitter.com/wIE7pFpfCS
— West Bank Observer (@observrwestbank) September 4, 2024
Hal ini terjadi di tengah bentrokan bersenjata dan ledakan terus-menerus, sementara buldoser ‘Israel’ terus menghancurkan infrastruktur dan properti warga Palestina di dalam kamp.
Sebelumnya, tentara ‘Israel’ mengirim bala bantuan militer baru ke kamp Tulkarem dan menutup jalan-jalan dengan gundukan tanah.
Batalyon Tulkarem, yang berafiliasi dengan Brigade Al-Quds, mengatakan kemarin malam bahwa mereka terlibat dalam bentrokan sengit dari jarak nol dengan pasukan pendudukan di kota Tulkarem dan kampnya.
Brigade Al-Qassam kemarin mengumumkan bahwa mereka telah menyergap pasukan ‘Israel’ di kamp tersebut, dan mengonfirmasi bahwa mereka mengalami luka-luka.
West Bank 🚨
Resistance fighters open fire at an Israeli occupation forces bulldozer in Nur Shams camp in Tulkarm.#Westbank_UnderAttack pic.twitter.com/uNDGF3TAOW
— West Bank Observer (@observrwestbank) September 4, 2024
Sumber medis melaporkan bahwa seorang warga Palestina tewas dan seorang lainnya terluka oleh peluru pasukan pendudukan di kamp Tulkarem pada dini hari Selasa (3/9). Koresponden Al Jazeera juga melaporkan bahwa dua pejuang perlawanan tewas dalam bentrokan dengan pasukan pendudukan.
Perpanjangan operasi di Jenin
Sementara itu, situs web ‘Israel’ Walla pada Rabu (4/9) mengatakan bahwa operasi militer yang dimulai oleh tentara ‘Israel’ di kamp tersebut sepekan yang lalu dan disebut operasi Summer Camps seharusnya berakhir pada Selasa (3/9), tetapi diputuskan untuk diperpanjang atas perintah Menteri Pertahanan Yoav Galant.
Situs web tersebut menambahkan bahwa keputusan tersebut dibuat berdasarkan terus berdatangannya informasi intelijen mengenai infrastruktur militer di kamp tersebut, menurut situs web tersebut, yang mengutip sumber militer bahwa tentara menetralkan alat peledak berkekuatan tinggi di kamp Jenin, beberapa di antaranya beratnya lebih dari 100 kilogram.
Sumber yang sama mengatakan bahwa meningkatnya peringatan di Tepi Barat selatan dapat menyebabkan operasi skala besar di sana jika situasi keamanan memburuk.
Sementara itu, surat kabar Yedioth Ahronoth mengatakan bahwa tentara menghadapi ancaman besar di kamp-kamp di Tepi Barat utara meskipun informasi intelijen tersedia, dengan mencatat bahwa alat peledak menyebabkan kerugian meskipun mereka menggunakan mesin berat.
Pasukan pendudukan melancarkan operasi skala besar di Tepi Barat utara sepekan lalu dengan dalih membongkar sel-sel perlawanan, dan sejak itu, para pejuang perlawanan telah menghadapinya dengan alat peledak dan peluru, menewaskan dan melukai sejumlah tentaranya.
Operasi tersebut sejauh ini telah mengakibatkan 33 warga Palestina menjadi syuhada dan 130 lainnya terluka, dan telah menyebabkan kerusakan besar pada infrastruktur di kota-kota dan kamp-kamp Jenin, Tulkarm, Nablus dan Tubas khususnya.
Sementara itu, koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa tentara pendudukan mengirim lebih banyak bala bantuan ke kamp Jenin pagi kemarin, yang telah diserang selama delapan hari berturut-turut.
Koresponden Al Jazeera mengatakan bahwa pasukan penyerang melepaskan tembakan hebat di dalam lingkungan di kamp tersebut, sementara sumber-sumber Palestina melaporkan adanya penerbangan pesawat tempur yang intens di langit kota Jenin dan kamp tersebut.
Juga di Tepi Barat utara, Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa dua aktivis asing terluka dalam sebuah serangan oleh para pemukim selama penyerbuan mereka di desa Qusra, tenggara Nablus.
Penyerbuan dan Penangkapan
Di daerah lain di Tepi Barat, pasukan pendudukan menangkap seorang pemuda pagi kemarin setelah menembaknya di depan pos pemeriksaan Qalandia, utara Yerusalem yang diduduki.
Pagi kemarin, pasukan ‘Israel’ juga menyerbu kota Beit Surik, utara Yerusalem yang diduduki, dan menangkap 22 warga Palestina, menurut TV Al-Aqsa.
Pasukan pendudukan juga menyerbu kamp Shuafat dan lingkungan Salam di kota Anata, timur laut Yerusalem yang diduduki. Sumber-sumber Palestina mengatakan bahwa pemuda Palestina menargetkan kendaraan pendudukan dengan bom molotov di kamp Shuafat.
Di Tepi Barat bagian tengah, pasukan ‘Israel’ menyerbu kamp Jalazone dan desa Budrus, sebelah utara Ramallah, dan melakukan penangkapan besar-besaran di kamp tersebut, menurut sumber-sumber Palestina.
Di Tepi Barat bagian selatan, tentara ‘Israel’ menyerbu kota Hebron, menyerbu dan menggeledah rumah-rumah, serta menangkap warga. Tentara ‘Israel’ juga melakukan operasi penyerbuan di wilayah Wadi al-Hariyya, Jabal Abu Rumman, dan Harat Abu Sneineh.
Seorang pemuda dan seorang anak juga terluka oleh peluru pasukan pendudukan selama penyerbuan mereka di kota Dhahiriya, sebelah selatan Hebron. Bentrokan meletus di pusat kota, di mana pasukan penyerbuan melepaskan peluru tajam dan gas air mata.
Penyerbuan juga mencakup kamp al-Fawar, sebelah selatan Hebron, dan di kota Idhna, tentara ‘Israel’ menyerbu rumah-rumah kerabat Muhannad al-Aswad, yang melakukan operasi Tarqumiya yang mengakibatkan tewasnya 3 polisi ‘Israel’.
Menurut radio tentara ‘Israel’, selama penyerbuan di desa Idhna, tentara menangkap seorang tersangka yang membantu pelaku operasi Tarqumiya.
Otoritas Urusan Tahanan Palestina mengatakan pada Rabu (4/9) bahwa pendudukan telah menangkap sedikitnya 30 warga Palestina sejak Selasa malam di Tepi Barat, termasuk anak-anak dan mantan tahanan, yang mengonfirmasi bahwa 130 orang telah ditangkap sejak dimulainya serangan ‘Israel’ di Tepi Barat utara Rabu lalu (28/8).
Sejak Operasi Banjir Al-Aqsa, serangan tentara ‘Israel’ terhadap kota-kota dan kamp-kamp di Tepi Barat telah meningkat, yang mengakibatkan 685 warga Palestina tewas, 5.700 lainnya terluka, dan hampir 11.000 orang ditangkap. (zarahamala/arrahmah.id)