WEST BANK (Arrahmah.com) – Jurubicara sayap militer Hamas, Izzuddin Al-Qassam, Abu Obeida, melakukan konferensi pers di kota Gaza, Minggu (31/5) terkait peristiwa meletusnya pertempuran antara Al-Qassam dengan tentara keamanan Otoritas National Palestina (PNA) yang mendukung pemerintahan Mahmoud Abbas.
Sedikitnya enam orang tewas dalam pertempuran ketika tentara PNA yang loyal terhadap Mahmoud Abbas melancarkan operasi militer dan menggerebek tempat persembunyian Hamas.
Pertempuran terjadi, tepatnya ketika para tentara PNA mengepung sebuah rumah di kota Qalqilya, West Bank, dimana Komandan Al-Qassam dan wakilnya berada di sana.
Tiga tentara PNA tewas dalam peristiwa, dua pejuang Al-Qassam, Mohammad Samman dan Mohammad Yasin pun gugur dalam insiden ini dan seorang pemilik rumah, dimana petinggi Al-Qassam berlindung di sana ikut menjadi korban.
Abu Obeida mengatakan tentara Abbas dimainkan oleh tangan Israel dalam peristiwa ini.
“Mereka memberikan tentara zionis lebih banyak dari yang dapat dilakukan oleh tentara zionis tersebut,” ujarnya.
“Kami menyeru penduduk Palestina di West Bank untuk menolak dan mencela tindakan-tindakan tentara Abbas sebagai penghianatan terhadap negara… darah yang menetes dari mereka yang syahid (Insha Allah) di Qalqilya harus dibayar dengan mahal dan Abbas bertanggungjawab penuh akan hal ini.”
Menurut sumber Hamas, 22 anggotanya ditangkap di West Bank sehari sebelumnya, Sabtu (30/5).
Hamas mengatakan tentara Abbas yang mendominasi di West Bank tengah melakukan tekanan terhadap pejuang Hamas (Al-Qassam). (haninmazaya/bbs/arrahmah.com)