Qatar (armnews) – Al Qardhawi, Ketua Persatuan Ulama’ Islam Internasional, mengadakan pertemuan di rumahnya yang terletak di Ibu kota Qatar, Doha, dengan tiga orang rabbi yahudi asal Inggris. Dalam pertemuan itu al qardhawi menyebutkan pentingnya kerja sama antara pemeluk kedua agama, Islam-Yahudi, di dalam interaksi antara kedua belah pihak
Di sana Al Qardhawi menjelaskan ada empat aspek utama yang memungkinkan dilakukan kerja sama antara kedua pemeluk agama tersebut. Pertama karena keduanya beriman kepada Allah yang Esa dan menentang atheisme, kedua, sikap anti permisifisme, dan nikah sejenis, ketiga penegakan keadilan terhadap manusia, dan keempat, perang terhadap kedhaliman.
Al Qardhawi menegaskan bahwa tidak ada problem yang menghalangi hubungan antara kaum muslimin dengan Yahudi, sebab keduanya adalah pemeluk agama samawi. Dia juga menyatakan siap menghadiri forum, konggres atau pertemuan apa saja yang melibatkan Rabbi-rabbi Yahudi yang non-Zionis, dan tidak mendukung didirikannya Negara Israel.
Lebih lanjuta al-qaradlawi menjelaskan, bahwa musuh Islam adalah gerakan zionisme, bukan ummat yahudi. Dengan menunjuk kepada kaum yahudi yang memegang teguh agamanya dan kitab taurat yanag dekat dengan Islam. Sebab kedua pemeluk agama ini sepakat dalam banyak hal, baik dalam syiar maupun hokum-hukum yang merupakan warisan agama Nabi ibrahim. Beliau mencontohkan, kedua pemeluk agama ini sepakat akan haramnya babi, khamr dan juga ajaran khitan.
Para rabbi yahudi yang bertemu dengan Al Qardhawi antara lain adalah Aharon Cohen, Israel Dovid Weis, Dovid Shalmo Fildman. Mereka menamakan diri dengan yahudi Rabbani, dan menyebut sebagai yahudi anti Zionis. Dalam pertemuan itu mereka mengenakan tulisan, “Saya yahudi, bukan Zionis”. Selain mengunjungi al-Qaradlawi, para Rabbi ini juga mengunjungi stasiun al-Jazeera.(bbs/abahzacky)