(Arrahmah.com) – Pada Selasa (17/2/2015), Al-Malahem Media Foundation, sayap media Al-Qaeda di Jazirah Arab atau Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) yang berbasis di Yaman, merilis video terbaru dari seri video yang mendokumentasikan serangan Mujahidin AQAP, “Dari Medan Pertempuran.”
Episode terbaru ini menampilkan rekaman dari serangan bom syahid ganda di pangkalan Komando Militer Yaman ke-1 di Hadramaut dan serangan lainnya di provinsi yang sama. Meskipun video itu tidak memberikan tanggal tepat serangan, AQAP menyatakan bertanggung jawab atas serangan terkoordinasi yang dilakukan oleh dua pelaku bom syahid yang mengendarai kendaraan sarat bahan peledak (VBIED) yang berlangsung pada 9 Desember 2014 lalu, sebagaimana dilansir LWJ.
Video tersebut dimulai dengan rekaman dari seorang pejuang AQAP yang memasang kendaraan dengan bahan peledak, diikuti dengan doa singkat memohon kepada Allah untuk melindungi mobil dari pandangan orang-orang kafir dan membuat mobil ini sebagai duri dalam tenggorokan musuh-musuh Allah.
Video kemudian menampilkan seorang Mujahid AQAP yang tengah menjelaskan rencana serangan kepada pelaku bom Syahid. Ia menunjukkan jalan yang harus ditempuh pelaku bom syahid untuk mengarah ke gerbang utama pangkalan militer serta sasaran tepat untuk meledakkan bahan peledak yang disembunyikan di dalam kendaraan itu. Mujahid itu menjelaskan bahwa segera setelah pelaku bom pertama meledak, pelaku kedua harus mengambil rute lain untuk mencapai markas pangkalan Komando Militer ke-1 di mana bom kedua akan diledakkan.
Rincian rencana serangan yang digambarkan dalam video itu identik dengan yang ditampilkan dalam laporan serangan pada 9 Desember 2014 lalu. Di sana, AQAP menjelaskan bahwa penyerang bom syahid pertama, adalah Humam Al-Qarqa Al-Awlaki alias Julyabeeb Al-Awlaki Rahimahullah, yang meledakkan Suzuki Vitara sarat dengan setengah ton bahan peledak di pintu gerbang pangkalan pada pukul 08:40 waktu setempat.
Sekitar dua menit kemudian, penyerang bom syahid kedua, Nasser bin Ganam As-Si’ri, juga dikenal sebagai Mansour As-Si’ri Rahimahullah, meledakkan Toyota Hilux yang membawa 1,25 ton bahan peledak di dalam markas komando.
Video tersebut juga menampilkan kedua pelaku bom syahid yang memberikan pernyataan beberapa saat sebelum mereka melakukan serangan ganda. Dari truk sarat bahan peledak itu, Julaybeeb Al-Awlaki Taqabbalahullah meminta Allah agar “mengubah bagian tubuhnya menjadi pecahan peluru yang dapat mengobrak-abrik tubuh milisi Syiah Houtsi dan sekutu mereka militer Yaman. Mujahid kedua, yang diidentifikasi dalam video sebagai Mansour As-Sharouri, bersandar keluar jendela truk dan menyatakan, “Wahai musuh Allah, hanya dalam beberapa menit kami akan menghancurkan kalian, dengan izin Allah!”
Suatu hal yang menarik, terdapat percakapan telepon antara Mujahidin dan pelaku bom syahid pertama yang menggambarkan bahwa organisasi teroris membuat keputusan untuk menunda serangan disebabkan adanya beberapa Muslim yang mendekati target. Sebagaimana yang telah diketahui, AQAP sangat menjaga kehormatan kaum Muslimin, prinsip ini juga yang diterapkan oleh Mujahidin Al-Qaeda di berbagai belahan dunia.
Video kemudian menunjukkan rekaman dari pelaku bom syahid yang meledakkan bomnya di gerbang utama markas militer, tercatat bahwa sekelompok tentara Thaghut Yaman berkumpul di sana. Sesaat kemudian ledakan kedua terlihat pada layar diiringi teriakan “Allahu Akbar” oleh Mujahidin AQAP.
Mujahidin menghentikan operasi disebabkan adanya kendaraan warga Muslim.
Mujahidin menghentikan operasi disebabkan adanya kendaraan warga Muslim.
Pada menit terakhir dan setengah dari tayangan video menggambarkan berbagai serangan lain yang terjadi di provinsi Hadramaut. Di sini, sekali lagi menekankan kepedulian AQAP terhadap warga sipil Muslim.
Dalam tiga kasus yang ditampilkan, AQAP menunda pelaksanaan serangan yang tampaknya serangan IED di jalan raya di Hadramaut karena kehadiran warga sipil yang tidak berdosa di sana. Dalam kasus tersebut, tampak bahwa AQAP menunggu untuk menargetkan kendaraan militer Yaman, namun operasi dibatalkan untuk menghindari jatuhnya korban dari warga sipil yang tidak bersalah. Juru kamera AQAP berkomentar di akhir video, “Ini agar orang tahu bahwa kami tidak menargetkan Muslim.”
(banan/arrahmah.com)