RIYADH (Arrahmah.com) – Al Qaeda berencana menggunakan racun dengan konsentrasi tinggi dalam pemboman di departemen dalam negeri Saudi pada tahun 2009. Laporan ini, menurut harian Al Hayat edisi Rabu (12/1/2011), diadukan oleh seorang mantan anggota jaringan teror internasional.
Jaber al Faifi, seperti dikutip oleh harian Al Hayat, menyatakan bahwa “Al Qaeda di Jazirah Arab telah merencanakan untuk menambahkan racun pada 800 gram bahan peledak” yang digunakan dalam pemboman bunuh diri yang nyaris menewaskan Pangeran Nayef bin Mohammed.
Tapi pemimpin militer di Yaman, Qassim al Rimi, sengaja membatalkan penambahan racun yang dapat membunuh setiap orang yang terluka akibat ledakan dalam hitungan detik, Faifi mengatakan melalui televisi Saudi.
Faifi mengklaim bahan peledak disusun oleh Ibrahim al Asiri, perancang bom handal yang masuk dalam daftar orang paling dicari di Yaman dan Arab Saudi. Al Asiri pun dituduh AS berada di balik dua serangan bom AS yang dikirim dari Yaman pada bulan Oktober tahun lalu.
AQAP mengklaim pada Agustus 2009 serangan terhadap Pangeran Mohammed, seorang anggota keluarga kerajaan yang memimpin perang anti-teror, beberapa bulan setelah Al Qaeda membentuk gabungan Al-Qaeda cabang Yaman dan Saudi.
Faifi dilaporkan sebagai seorang mantan tahanan Guantanamo yang bergabung dengan Al Qaeda di Yaman setelah lulus dari program rehabilitasi Arab Saudi. Ia menyerahkan diri melalui pihak berwenang Yaman pada bulan Oktober 2010. (althaf/arrahmah.com)