Apa yang akan terjadi pada Al Qaeda pasca syahidnya (Insya Allah) Syekh Usamah bin Laden rahimahullah? Sebuah artikel unik ditulis oleh Syekh Abu Sa’d al ‘Amili (Semoga Allah SWT., menjaga beliau) berjudul “Al Qaeda Setelah Usamah, dengan idzin Allah jalan terus”. Kami ingin semua pemimpin Al Qaeda menjadi Usamah, sehingga kita memiliki lebih dari satu Usamah, ungkap beliau. Allahu Akbar!
Syekh Abu Sa’d al ‘Amili- semoga Allah menjaga beliau-salah seorang ulama mujahid terkemuka abad ini, menulis sebuah artikel yang sangat menggugah dan memotivasi kaum Muslimin, khususnya mujahidin.
Berjudul “Al Qaeda Setelah Usamah, dengan idzin Allah jalan terus”, artikel setebal 14 halaman tersebut dirilis oleh forum bahasa Inggris, Ansar al-Mujahidin. Artikel berformat PDF tersebut bercover sebuah jalan dengan rambu bertuliskan Al-Qaeda, dengan tanda panah menunjukkan jalan terus.
Sebuah syair dari Syekh Usamah bin Laden mengawali artikel tersebut. Dalam prolognya, Syekh Abu Sa’d al ‘Amili mengutip hadits At Thoifah Al Manshurah, sebagai sebuah sunatullah yang selalu hadir di setiap zaman.
“Akan selalu ada sekelompok orang di antara ummatku yang taat kepada perintah Allah dan mereka tidak akan dirugikan oleh siapa saja yang akan membantu mereka atau siapa yang akan menentang mereka, hingga Allah menetapkan ketetapannya (Hari Akhir) datang dan mereka tetap berada di jalan yang benar ” (HR Ahmad, dan lainnya)
Syekh Abu Sa’d yakin bahwa tandzim Qoidatul Jihad, atau yang lebih dikenal dengan Al Qaeda adalah dari kelompok atau bagian dari hadits At Thoifah Al Manshurah tersebut dikarenakan mereka selalu taat kepada perintah Allah meskipun mereka didera penderitaan dan kerugian terus menerus, dikepung oleh musuh-musuhnya, koalisi salibis yahudi setiap saat dan dimanapun.
Al Qaeda sebagaimana kita saksikan, tetap teguh di jalan jihad meskipun beberapa pemimpinnya ditangkap, dibunuh, dan sisanya dikejar-kajar. Mereka tetap sabar, tabah, dan mampu mengambil hikmah dari serangan musuh mereka, karena mereka memiliki iman dan ketabahan ketika menghadapi semua itu.
Berpulangnya Syekh Usamah bin Laden diprediksi akan menghentikan atau melambatkan perjuangan Al Qaeda. Menurut Syekh Abu Sa’d hal tersebut tidaklah benar. Bahkan menurut beliau, ada banyak hikmah dan ‘hadiah’ dari syahidnya (Insya Allah) Syekh Usamah bin Laden.
Sebagian orang menilai syahidnya Syekh Usamah sebagai sebuah pukulan dan kerugian besar dan mematikan bagi Al Qaeda. Ada yang menganalisa lebih jauh dengan mengatakan bahwa Al Qaeda tidak akan eksis lagi pasca Usamah. Analisa dan perkiraan semacam inilah yang dibantah Syekh Abu Sa’d dalam buku ini. Beliau meringkasnya dalam empat bantahan sekaligus pesan.
Pertama : Pesan beliau tujukan kepada Al Qaeda dan para prajuritnya. Beliau menyampaikan bahwa mereka sedang diuji Allah SWT., sebagaimana dahulu Nabi Muhammad SAW., dan para sahabatnya juga diuji. Apakah dengan derita dan kesyahidan yang dialami oleh Nabi Muhammad SAW., dan para sahabatnya tersebut perjalanan Islam berhenti? Bahkan dakwah tauhid makin meluas menembus batas cakrawala dan membebaskan Negara-negara di seluruh dunia! Ini adalah sifat dari dakwah tauhid yakni menyebar dengan kematian para pengembannya.
Syekh Abu Sa’d mengatakan bahwa kami ingin semua pimpinan Al Qaeda berubah menjadi Usamah, sehingga kita memiliki lebih dari satu Usamah. Hal ini tentu akan mempersulit musuh-musuh Islam dan mengakibatkan Usamah akan tetap hidup untuk menyerang rumah mereka dan mengubah hidup mereka bak neraka, dan mereka akan menyesal atas tindakan mereka selama ini. Jika Usamah meninggal, maka aka nada ribuan Usamah akan menggantikan tempatnya, melanjutkan perjalanannya, memelihara, mengatur, dan mengarahkan Mujahidin dimanapun. Front-front jihad baru akan dibuka untuk melawan musuh-musuh di tempat yang mereka tidak pernah menyangka sebelumnya.
Hal ini adalah sebuah ilustrasi nyata bahwa seorang syahid tetap hidup dan tidak mati, karena terus ada dalam fikiran, jiwa, dan hati nurani ummat.
Kedua : Untuk Pendukung Al Qaeda dan Jihad pada Umumnya. Syekh Abu Sa’d dalam bukunya ini meminta kepada para pendukung Al Qaeda dan jihad pada umumnya untuk tetap mendukung agama Allah, di manapun berada. Ini bukanlah kekalahan (dengan syahidnya Syekh Usamah) dan itu memanglah sebuah penderitaan, sebagaimana penderitaan yang dialami kaum Muslimin ketika Perang Uhud, dimana sebagian menganggap Islam berakhir dengan isu kematian Nabi SAW. Tapi pada saat itu para sahabat berteriak dan tetap tegar bahwa Islam tidak akan berakhir dengan kematian Nabi SAW., karena masih ada Allah SWT. Kini, kita teriakkan, Jika Usamah meninggal, maka ia hanya seorang Mujahid yang berharap untuk syahid dan menempuh jalan jihad untuk syahid. Jihad tidak akan berhenti dengan kematiannya, bahkan akan bertambah kuat.
Ini sama dengan Anda yang harus meningkatkan usaha Anda dan berhati-hati menyelesaikan misi Anda dalam menanti pertempuran yang akan datang. Allah SWT., tidak akan meninggalkan usaha Anda, bahkan akan memberkati Anda.
Menurut Syekh Abu Sa’d, kelompok ini ditandai dengan ciri-ciri luar biasa, yakni disiplin yang tinggi dan mereka dianggap sebagai kepanjangan tangan dari para Mujahidin. Mereka sering dianggap oleh musuh sebagai “sel tidur”. Faktanya, mereka adalah sel yang selalu terjaga dan waspada. Inilah sebabnya mengapa musuh tidak bisa mengekspos mereka
dan tidak akan mampu melakukannya, Insya Allah, sampai mereka memenuhi misi mereka sebaik mungkin.
Menurut Syekh Abu Sa’d, adajenis lain dari para pendukung, yang tidak pergi ke medan perang. Mereka ditemukan dimana-mana dan terutama di negeri-negeri Islam di bawah kekuasaan rezim murtad. Mereka merindukan sekuat tenaga untuk dapat mempraktekkan amalan Jihad, tetapi mereka tidak dapat atau belum dapat melakukannya saat ini dan terus dalam persiapan. Dalam menunggu untuk mencapai hal ini, kita menemukan mereka melakukan banyak tindakan yang berada di kepentingan mendukung Mujahidin, baik dalam bidang dakwah, media, keuangan dan keamanan. Pada saat yang sama, mereka mencari jalan mempersiapkan Jihad defensif di negara mereka yang telah diduduki oleh kaum murtadin. Mereka mengerti betul bahwa tidak ada perbedaan antara kafir asli dan penguasa murtad dalam hal perlunya mengobarkan Jihad terhadap mereka. Mereka adalah dua sisi dari koin yang sama, mengetahui bahwa pertempuran melawan kaum murtadin yang lebih dekat adalah lebih berharga daripada memerangi kafir asli yang jauh.
Ketiga: Untuk musuh-musuh Al Qaeda. Untuk yang kita katakan telah bersukacita atas syahidnya Syekh Usamah, padahal hal itu akan merugikan Anda, karena Anda telah membuka diri pada pintu neraka dan meningkatkan intensitas permusuhan antara kami dan diri Anda. Dan Allah telah menghancurkan harapan Anda dengan tercapainya tujuan hidup Syekh Usamah, yakni mati syahid, dan telah menuai buah jihad yang telah berlangsung selama tiga dekade.
Mati syahid adalah harapan pemimpin Al Qaeda, seluruh anggotanya, dan seluruh kaum Muslimin. Bahkan Nabi SAW., yang mulai mendambakan hal tersebut bahkan mengulangnya sampai tiga kali keinginan mati syahid tersebut. Jadi, bagaimana mungkin keinginan tersebut (mati syahid) tidak menjadi keinginan setiap kaum Muslimin.
Jadi apa yang telah kalian dapatkan kecuali rasa malu dan kecewa? Sementara itu Syekh Usamah telah menuai taman-taman surge dan kesenangan dari Allah SWT. Kami menganggapnya demikian, dan Allah yang menentukan.
Anda telah mengambil inisiatif untuk mempercepat konfrontasi dengan para pahlawan Al Qaeda, dan Anda akan melihat apa yang akan membuat rambut seseorang tiba-tiba saja menjadi putih semuanya dan membuat Anda melupakan bencana dari dua serangan di New York dan Washington (WTC 9/11)
Front saat ini adalah banyak dan jauh terpisah, dan serangan akan datang dari arah mana yang Anda tidak pernah duga dan harapkan. Jadi, bersukacitalah terhadap apa yang merugikan Anda dan, hendaknya Anda mempersiapkan diri dengan baik untuk hal ini. Itu akan datang, dan segera!
Jika Anda berfikir bahwa pembunuhan Syekh Usamah akan melemahkan Al-Qaeda, maka Anda salah, dan Anda tidak memahami sifat dari Agama ini (Islam). Meskipun Anda telah menghabiskan miliaran dollar untuk anggaran militer dan studi, serta membangun pelbagai institusi untuk memahami dan menyadari rahasia Agama sejati kita, maka itu akan sia-sia. Dalam Islam, kematian seorang pemimpin justru akan menyuburkan perjuangan mereka untuk terus melanjutkan dan memperkokohnya.
Keempat: Untuk “Siapa yang mendengarkan mereka” (Kaum Munafik). Anda yang memegang tongkat dari tengah dan berdiri di tengah antara kelompok kebenaran dan pendukung mereka dan kelompok kemunafikan dan kekalahan. Kami menemukan Anda selalu mengulangi argumen munafik. Anda seperti orang-orang Israel yang berkata kepada Nabi Musa alaihi salam.
“Mereka (Kaum Musa) berkata : “Kami telah ditindas (oleh Fir’aun) sebelum engkau datang kepada kami dan setelah engkau datang (Musa) menjawab :’Mudah-mudahan Tuhanmu membinasakan musuhmu dan menjadikan kamu khalifah di bumi, maka Dia akan melihat bagaimana perbuatanmu.” (QS Al A’raf (17) : 129)
Ini adalah posisi yang sama dan berulang-ulang, seolah-olah jenis jiwa telah minum dari mata air yang sama dan diciptakan untuk bergumam dan mengeluh dan tidak bertahan dalam nama Allah. Tidakkah kalian memutuskan untuk menjalankan kewajiban yang sama dari ummat ini, yakni mengembalikan kemuliaannya. Namun, mengapa kalian malah menjadi teman dari musuh-musuh kami? Apakah Anda senang menjadi penolong musuh-musuh Islam dan menusuk saudara Muslimnya sendiri dari belakang?
Akhirnya, Syekh Abu Sa’d menutup artikelnya dengan pernyataan bahwa jihad tidak akan berhenti dengan kematian para pemimpinnya. Al Qaeda pasca Syekh Usamah akan terus berjalan hingga ketetapan Allah terjadi. Allahu Akbar!
Wallahu’alam bis showab!
(M Fachry/arrahmah.com)