TORONTO (Arrahmah.com) – Disaat anggota Komunitas Islam di Winnipeg tercengang saat mempelajari dua orang mantan mahasiswa di Universitas Manitoba tengah dicari dengan tuduhan “teror”, seorang ulama lokal mengatakan tidak mengherankan Muslim Kanada direkrut oleh Al Qaeda.
“Ini mengejutkan,” ujar Shahina Siddiqui, presiden Asosiasi Pelayanan Sosial Islam Kanada yang bermarkas di Winnipeg.
Siddiqui pada Selasa (15/3/2011) mengumumkan tuduhan terhadap mantan Winnipeggers, Ferid Ahmed Imam (30) dan Maiwand Yar (27) yang berhubungan dengan rencana untuk bom kereta api bawah tanah di New York.
“Ada banyak pertanyaan dan ada ketakutan dan kecemasan tentang bagaimana masyarakat akan diobati karena selalu ada beberapa orang yang akan mengambil kesempatan ini untuk target atau memfitnah Muslim,” ujarnya.
“Seperti semua penduduk Kanada, keprihatinan utama kami adalah keamanan negara dan sama sekali tidak ada toleransi untuk apapun yang akan membahayakan itu.”
Siddiqui mengatakan ia berkenalan dengan keluarga salah satu pria yang dituduh, namun tidak mengatakan apapun.
“Yang kami tahu tentang mereka adalah mereka berasal dari keluarga baik, mereka melakukan hal baik di universitas, mereka bermain bola,” ujarnya. “Mereka seperti pemuda Kanada umumnya.”
Polisi menuduh Imam dan Yar pergi ke Pakistan pada tahun 2007 untuk pelatihan “teroris”.
Peter St. John, yang mengajar studi politik di Universitas Winnipeg mengatakan dia tidak terkejut mendengar Muslim Kanada tertarik dengan “terorisme” (baca : jihad).
“Banyak Muslim apakah dari Universitas atau tidak di Kanada, yang sudah muak dengan kebijakan luar negeri Amerika di Timur Tengah dan campur tangannya di Irak dan Afghanistan, dan banyak penduduk Kanada sudah muak dengan posisi yang sangat partisan,” ujarnya.
St. John mengatakan ia dapat dengan mudah melihat kekecewaan memicunya dalam situs online “ekstrimis”.
“Terdapat hampir 4.000 situs yang tersedia untuk anak muda, Muslim yang marah mengundang mereka untuk melihat apa yang terjadi dan untuk berpartisipasi dalam Islamis dan pergi untuk menjadi syuhada dan berjuang dengan Al Qaeda,” tambahnya. (haninmazaya/arrahmah.com)