DUBAI (Arrahmah.com) – Al Qaeda, pada hari Rabu (7/3/2012) mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan di Yaman, termasuk serangan terhadap tentara di provinsi Abyan selatan dan pemboman sebuah pesawat militer di Sana’a.
“Pada hari Minggu, mujahidin melakukan serangkaian operasi melawan pasukan pemerintah yang dikerahkan di pintu masuk dari Zinjibar -ibukota provinsi Abyan,” seperti yang dinyatakan oleh AQAP.
“Sekitar 100 prajurit dan perwira tewas sementara, 12 lainnya luka-luka, sementara 73 orang ditahan dalam serangan ini,” lanjut pernyataan tersebut.
Para pejabat militer dan petugas medis mengatakan bahwa 185 orang tewas pada hari Minggu ketika ‘gerilyawan’ menyerang sebuah kamp militer di Kud, sebuah kota di Abyan.
Mujahidin AQAP mengatakan mereka menyita sebuah tank, senjata anti-aircraft, peluncur roket, roket dan 11 senapan serbu Kalashnikov, serta tiga kendaraan militer dan sejumlah besar amunisi. Selain itu, mujahidin pun menyatakan telah menghancurkan dua tank dan membakar sebuah toko amunisi.
Prajurit yang selamat dari serangan itu menuduh para pemimpin militer beberapa yang pernah menjabat di bawah mantan presiden Ali Abdullah Saleh “berkolaborasi” dengan Al-Qaeda.
“Pada hari yang sama, mujahidin berhasil menghancurkan sebuah pesawat angkatan udara Yaman di pangkalan militer Dulaimi yang mengangkut senjata untuk provinsi Aden dan Hadramaut,” tambah pernyataan AQAP.
“Ledakan itu terjadi setelah para mujahid menyelinap ke pangkalan dan memasang bahan peledak di pesawat,” katanya.
Dalam pernyataan hari Rabu (7/3), AQAP mengaku bertanggungjawab atas bebarapa serangan lainnya terhadap pasukan keamanan di selatan dan tenggara Yaman.
Serangan-serangan yang diklaim oleh AQAP ini terjadi dimulai setelah Presiden Abdrabuh Mansur Hadi menjabat pada 25 Februari. Ia berjanji dalam pidato pelantikannya untuk menindak keras para militan.
Kekerasan itu menyoroti tantangan keamanan yang dihadapi Hadi ketika ia mencoba untuk memulihkan keamanan dan menyatukan angkatan bersenjata negara itu.
Kantor berita resmi Saba mengutip Hadi, pada hari Selasa (6/3) yang mengatakan, “Kami bertekad untuk menghadapi teror dengan semua kekuatan yang kami miliki. Kami akan melacak mereka ke tempat persembunyian terakhir mereka.” (althaf/arrahmah.com)