WASHINGTON (Arrahmah.com) – Pemerintahan Barack Obama, presiden AS, sudah memikirkan strategi perang baru untuk Afganistan, untuk menjamin bahwa Al-Qaeda tidak bisa melawan kepentingan AS.
Tetapi presiden AS mengulangi pernyataannya bahwa pendekatan AS kali ini harus termasuk elemen nonmiliter dan “strategi jalan keluar”.
Garis besar strategi tersebut secara bertahap sudah dimunculkan dalam pernyataan terbuka dan reportasi media sewaktu Obama bersiap dengan rancangannya ke puncak perhelatan NATO pada April mendatang, Obama berharap sekutunya Eropa memberikan pertolongan.
Obama pada Minggu (23/3) mengatakan, “Kami ingin meyakinkan bahwa Al-Qaeda tidak bisa menyerang tanah air kami, juga kepentingan kami dan sekutu kami, itu adalah prioritas.”
Dia mengatakan bahwa pembangunan kapasitas ekonomi di Afganistan, perkembangan diplomatis di Pakistan, dan efektivitas koordinasi dengan para sekutu mungkin diperlukan untuk merealisasikan cita-cita tersebut.
“Sehingga yang kami cari adalah strategi menyeluruh. Dan harus mempunyai strategi jalan keluar,” kata Obama.
“Tetapi kami tidak boleh melalaikan apa yang telah menjadi misi utama kami,” katanya.
Ia mengungkapkan misinya sama seperti ketika AS datang ke Afghanistan setelah insiden 11 September 2001 menyerang di AS. “Bangsa ini bisa memproyeksikan kekerasan melawan warganegara AS, dan itu adalah sesuatu kami tidak bisa tolerir.”
Komentar Obama muncul sewaktu pemerintahannya bersiap menerapkan strategi barunya untuk Afganistan di tengah naiknya jumlah kekerasan yang selalu dituduhkan kepada gerakan Taliban yang digulingkan oleh AS.
Presiden AS mengatakan keputusan bulan lalu untuk mengirim 17.000 personil pasukan AS lagi ke Afganistan merupakan yang paling sulit yang ia buat sejak resmi menjabat.
“Anda tahu saya pikir hal itu tepat untuk dilakukan. Tetapi hal itu pun merupakan keputusan berat karena kami sebetulnya mesti membuat keputusan utama untuk melengkapi peninjauan kembali strategis yang sedang kami pimpin,” katanya. (Althaf/arrahmah/alj)