HADRAMAUT (Arrahmah.com) – Yayasan Media Al-Malahim, sayap media mujahidin Al-Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) atau juga dikenal dengan nama mujahidin Anshar asy-Syari’ah Yaman, dalam pernyataan resminya menyatakan berbela sungkawa atas wafatnya ulama besar Yaman yang gigih memperjuangkan syariat Islam, Syaikh Awadh bin Muhammad bin Awadh Banajjar.
Pernyataan resmi AQAP tersebut bernomor 65 dan ditanda tangani pada Ahad, 26 Jumadil Ula 1434 H bertepatan dengan 7 April 2013, hari wafatnya ulama senior yang sangat disegani di Hadramaut dan Yaman tersebut. Pernyataan resmi belasungkawa atas wafatnya Syaikh Awadh bin Muhammad Bannajar tersebut kemudian dirilis secara resmi oleh Al-Fajr Media Center beberapa hari yang lalu.
Dalam pernyataan resmi tersebut, AQAP menyatakan Syaikh Awadh bin Muhammad Banajjar adalah seorang ulama yang lantang menyuarakan kebenaran dan juru dakwah yang bersabar menanggung segala penderitaan di jalan dakwah, termasuk beratnya dipenjara, sejak era pemerintahan komunis di Yaman Selatan.
Syaikh Awadh selalu mencurahkan segenap kemampuannya untuk berkhidmat demi Islam. Beliau adalah pelita bagi orang-orang dalam kegelapan dan curahan air yang segar bagi orang-orang yang kehausan.
AQAP menyebutkan bahwa Syaikh Awadh adalah sosok ulama yang selalu tunduk kepada kebenaran, kasih sayang kepada sesama makhluk, jujur dan teguh mengajak kepada penerapan syariat Islam serta mengusir para musuh penjajah dari negeri-negeri kaum muslimin.
AQAP menegaskan bahwa Syaikh Awadh senantiasa mendukung, menasehati dan membantu jihad dan mujahidin di manapun mereka berada; Palestina, Afghanistan, Bosnia, Irak, Chechnya, Syam dan Semenanjung Arab.
Selama beberapa tahun terakhir, Syaikh Awadh bersama beberapa ulama besar Yaman lainnya mendukung penuh gerakan penegakan syariat di Yaman selatan oleh mujahidin Anshar asy-Syari’ah. Beliau juga senantiasa mendukung dan memobilisasi rakyat Yaman untuk melawan invasi militer Amerika di Yaman.
AQAP menegaskan Syaikh Awadh telah menjadi “bapak” bagi mujahidin Yaman. Beliau senantiasa menasehati, merawat dan mendukung mujahidin dengan nasehat-nasehat dan arahan-arahannya. Beliau bercita-cita gugur di jalan Allah. Beliau sangat bersedih karena usianya yang telah renta dan sakit-sakit berat yang beliau alami menghalangi beliau dari terjun ke medan jihad dan memanggul senjata melawan pasukan salibis AS di Yaman.
Syaikh Awadh bin Muhammad Banajjar adalah ulama besar Yaman dari kota Ghail Bawazir, propinsi Hadramaut. Beliau dilahirkan pada tahun 1366 H. Beliau menikah dengan seorang istri, dikaruniai dua orang anak laki-laki dan tujuh anak perempuan. Beliau adalah alumni Fakultas Tarbiyah propinsi Mukalla, yang merupakan cabang dari Universitas Oman. Beliau mengajar di beberapa sekolah SMP dan SMA, imam dan khatib di masjid Bahamid kota Ghail Bawazir dan juru dakwah di seantero Yaman.
Selain menimba ilmu dari jenjang universitas Islam, Syaikh Awadh bin Muhammad Banajjar juga merupakan murid dari ulama besar Hadramaut, Syaikh Sa’id bin Muhammad Bar’iyah dan ulama besar Mukalla, Syaikh Sa’id bin Umar Bawazir. Selain itu, beliau juga banyak mengkaji karya-karya sejumlah ulama besar Mesir, Yordan dan Suriah seperti Syaikh Hasan Ayyub, Abdul Hamid Kisyk, Muhammad Mutawalli Sya’rawi, Muhammad Qutub, Sayid Qutub dan lain-lain.
Di akhir pernyataan resminya, AQAP menyerukan kepada para ulama di Yaman untuk meniti jejak Syaikh Awadh dalam menyuarakan kebenaran dakwah dan memobilisasi umat untuk memerangi pasukan salibis AS yang menginvasi Yaman. Semoga Allah menerima Syaikh Awadh Banajjar dan menempatkannya dalam surga Firdaus yang tertinggi.
(muhibalmajdi/arrahmah.com)