PARIS (Arrahmah.com) – Al-Qaeda mengancam pemerintah kafir Perancis karena perdebatan yang sedang hangat dibicarakan oleh parlemen dan pembuat hukum Perancis terkait pelarangan cadar.
“Kami tidak akan memberikan toleransi untuk provokasi dan ketidakadilan, dan kami akan melakukan pembalasan dendam kepada Perancis,” ujar sebuah statemen yang dikeluarkan oleh Abu Musab Abdul Wadud, yang menyebut dirinya pemimpin Al-Qaeda di Utara Afrika (Islamic Maghreb/AQIM).
Statemen tersebut disebarkan di situs-situs jihad pada 28 Juni lalu, lima hari setelah kafirin Nicolas Sarkozy menyatakan dukungannya terhadap pelarangan cadar di Perancis dengan mengatakan bahwa tidak ada tempat untuk Muslimah yang mengenakan cadar/burqa di Perancis.
Statemen Al-Qaeda menyatakan bahwa Perancis “mengorganisasi peperangan melawan saudara Muslim kami yang mengenakan burqa di Perancis.”
“Saudara Muslim kami di Perancis khususnya dan di Eropa umumnya kini mengalami masalah besar akibat pembuat hukum, politikus dan pemimpin Perancis, dan usikan yang mereka lakukan terhadap saudara-saudara kami,” ujar statemen tersebut.
“Kemarin mereka mempermasalahkan kerudung, hari ini burqa dan mungkin besok tangan-tangan setan mereka akan mempermasalahkan pilar-pilar dalam keyakinan kami seperti sholat, puasa dan haji,” tambahnya.
“Perancis akan menyaksikan apa yang akan kami lakukan,” lanjutnya.
“Masalah burqa bukanlah permasalahan agama. Ini adalah isu mengenai kebebasan dan martabat seorang wanita. Ini bukan simbol keagamaan. Ini adalah tanda keterpasungan, tanda perendahan,” ujar Sarkozy dengan enteng beberapa hari lalu dihadapan anggota parlemen. (haninmazaya/arrahmah.com)