TEHERAN (Arrahmah.id) – Pertandingan sepak bola di Iran yang menampilkan Klub Al-Ittihad Arab Saudi melawan Sepahan Iran dihentikan pada Senin (2/9/2023) ketika tim Saudi menolak untuk berpartisipasi karena adanya patung di stadion untuk memperingati mendiang komandan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Qassem Soleimani.
Soleimani dibunuh di dekat bandara Baghdad oleh serangan pesawat tak berawak AS pada Januari 2020 di bawah pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.
Menurut saluran TV Al-Ekhbariya Arab Saudi, Al-Ittihad memutuskan untuk tidak melanjutkan pertandingan karena pihak Iran menolak untuk menurunkan patung tersebut.
Pertandingan tersebut dijadwalkan berlangsung di Stadion Naghsh-e Jahan di pusat kota Isfahan, Iran, di mana diperkirakan 60.000 penonton berkumpul untuk menyaksikan pertandingan Liga Champions Asia antara Sepahan dan Al-Ittihad.
Video yang dibagikan di media sosial dari dalam stadion menggambarkan pendukung Sepahan menyuarakan keberatan mereka terhadap patung Soleimani, dengan nyanyian seperti “Kami tidak ingin politik dalam sepak bola” dan “Singkirkan patung itu”.
Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengaitkan pembatalan pertandingan tersebut dengan “keadaan yang tidak terduga dan tidak terduga”.
Dalam pernyataan yang dirilis, AFC menekankan dedikasinya terhadap keselamatan dan keamanan pemain, ofisial, dan penggemar.
“Masalah ini sekarang akan dirujuk ke komite terkait.”
Dalam pernyataan yang disampaikan oleh media pemerintah Iran, Sepahan menyatakan rencananya untuk mengajukan keluhan kepada AFC atas keputusan Al-Ittihad untuk tidak ambil bagian dalam pertandingan tersebut. Alasan di balik penolakan tim Saudi tidak disebutkan dalam pernyataan tersebut.
Liga Champions Asia tahun ini merupakan kesempatan pertama sejak 2016 di mana klub-klub Arab Saudi dan Iran mendapat izin untuk terlibat dalam pertandingan kandang dan tandang melawan satu sama lain.
Pada 2016, sebuah faksi milisi Iran, yang dikenal sebagai Basij dan berafiliasi dengan IRGC, menyerang kedutaan Saudi di Teheran.
Kedua negara membangun kembali hubungan diplomatik pada Maret. (zarahamala/arrahmah.id)