BEIRUT (Arrahmah.com) – Pemimpin gerakan Al-Mustaqbal sunni Lebanon, Sa’ad Al-Hariri menuding Bashar Assad berada di balik pembunuhan terhadap kepala Divisi Informasi Pasukan Keamanan Dalam Negeri Lebanon, Brigjen Wissam Al-Hasan pada Jum’at siang (19/10).
Al-Hariri yang merupakan mantan Perdana Mentri Lebanon mengatakan, “Melalui mentri Michael Samaha yang tertangkap dan melalui Ali Mamluk, maka siapa yang membunuh Wissam Al-Hasan akan terungkap dengan jelas seperti terangnya siang bolong.” Al-Hariri mengungkapkan itulah keyakinan warga Lebanon yang kehilangan Wissam Al-Hasan hari Jum’at kemarin.
Dalam wawancara dengan stasiun TV Lebanon, Al-Mustaqbal, Al-Hariri menegaskan bahwa Wissam Al-Hasan adalah kawan dekat ayahnya, mantan PM Lebanon Rafiq Al-Hariri dan saudara bagi keluarga besar mereka. Saat Rafiq Al-Hariri dibunuh, Wissam Al-Hasan bekerja siang dan malam untuk mengungkap pembunuhnya.
“Rakyat Lebanon tidak akan membiarkan saja kejahatan yang keji ini. Saya tidak akan tinggal diam. Wissam Al-Hasan, semoga Allah merahmatimu, menguatkan kesabaran keluargamu dan kerabatmu. Kami akan selalu merindukanmu.” kata Sa’ad Al-Hariri.
Sementara itu anggota parlemen Lebanon dari kelompok Syiah Druz dan ketua Front Perjuangan Nasional, Walid Janbalath, juga menuding Bashar Asad sebagai dalang pembunuhan terhadap Wissam Al-Hasan.
“Semoga Allah merahmati Wissam Al-Hasan. Hari ini kita kehilangan kawan yang besar, orang yang paling tulus terhadap mantan PM Rafiq Al-Hariri.” Kata Janbalath. Menurutnya, “Dengan kebijaksanaan, rakyat Lebanon dan rakyat merdeka Suriah akan meraih kemenangan.”
Janbalath menambahkan, “Kepada Divisi Informasi Wissam Al-Hasan gugur di tangan Bashar Asad, pasukan Ali Mamluk dan lainnya. Hal itu karena Al-Hasan telah membongkar (bom dalam) mobil (mentri Michael) Samaha. Jadi Bashar Asad melakukan pembalasan kepada Al-Hasan.”
“Selama ini Al-Hasanlah yang menjaga keamanan kita. Namun selanjutnya kita tidak akan pernah takut.”katanya lagi.
Wissam Al-Hasan adalah tokoh penting di balik keberhasilan Pasukan Keamanan Dalam Negeri Lebanon membongkar konspirasi rezim Suriah untuk melakukan sejumlah peledakan di kawasan mayoritas Kristen Lebanon pada awal Agustus yang lalu. Dalam peristiwa tersebut mentri Lebanon pro rezim Suriah, Michael Samaha, tertangkap basah membawa sejumlah bom dalam mobil pribadinya. Bom itu diterimanya dari kepala Pasukan Keamanan Nasional Suriah, jendral Ali Mamluk.
Beberapa waktu lalu Pengadilan Pidana Lebanon telah menetapkan tiga orang tokoh sebagai tersangka atas tuduhan merencanakan perang antar kelompok di Lebanon melalui serangan terorisme dengan bom dan upaya menggoyang keamanan negara. Ketiga tersangka tersebut adalah mantan mentri Lebanon Michael Samaha yang kini telah ditahan, kepala Pasukan Keamanan Nasional Suriah jendral Ali Mamluk dan seorang perwira Tentara Nasional Suriah bernama kolonel Adnan.
(muhib almajdi/arrahmah.com)