GAZA (Arrahmah.id) – Pakar militer Mayor Jenderal Fayez Al-Duwairi mengatakan bahwa operasi di Tel Al-Sultan di kota Rafah di Jalur Gaza selatan, yang dipublikasikan oleh Brigade Al-Qassam pada Rabu (21/8/2024), mencerminkan kemampuan perlawanan untuk melakukan serangan kualitatif dan jitu, menekankan bahwa gambar-gambar tersebut menunjukkan bahwa sejumlah besar korban tewas dan terluka telah jatuh di antara barisan tentara pendudukan.
Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), merilis video operasi yang dilakukan oleh para pejuangnya terhadap tentara pendudukan di daerah Tel Al-Sultan di sebelah barat kota Rafah di Jalur Gaza selatan. Para pejuang menghancurkan dua pengangkut personel lapis baja Namer, dari dua titik berbeda, satu dari jendela sebuah rumah dan yang lainnya di jalan di daerah pemukiman yang hancur, keduanya dari jarak beberapa meter.
🚨🟢 Martyr Izz El-Din Al-Qassam Brigades:
—
From the targeting of enemy soldiers and vehicles on the combat axes in Tal Al-Sultan, west of the city of Rafah in the southern Stirp.
—
Notes:
0:15 – Targeting the first "Namer" personnel carrier.
0:20 – "Strike!"
0:41- "Say Allah… pic.twitter.com/MoCZgJyswB— The Resistance (@TopGResistance) August 21, 2024
Mengomentari video tersebut, Al-Duwairi mengatakan bahwa pengangkut personel lapis baja Namer, yang dua di antaranya hancur dalam operasi yang dipublikasikan, membawa awak sebanyak 11 orang, yang berarti bahwa kita berbicara tentang 22 orang antara yang tewas dan yang terluka, yang menunjukkan bahwa yang tewas lebih banyak daripada yang terluka karena kedua ledakan itu terjadi dari jarak yang sangat dekat dan dampaknya terlihat jelas.
Mengenai penargetan tentara yang dibentengi di salah satu rumah, Al-Duwairi mengatakan bahwa alat peledak yang digunakan dalam operasi tersebut menyebabkan terbunuhnya semua orang yang hadir di area seluas 4 meter x 4 meter, mencatat bahwa pengeboman itu dilakukan dengan dua jenis alat peledak, satu untuk menghancurkan benteng dan yang lainnya untuk membunuh para prajurit.
Sementara itu, mengenai operasi yang dipublikasikan oleh perlawanan ketika membunuh salah satu tentara di Tepi Barat, pakar militer tersebut mengatakan bahwa operasi-operasi ini masuk dalam eskalasi yang jelas dalam konfrontasi, yang mencakup upaya-upaya pemersatu dan melibatkan para pejuang perlawanan yang sebelumnya tidak terorganisir di Tepi Barat untuk memperkuat kekuatan mereka.
Sebelumnya, Al-Qassam merilis video yang disebutnya “pembunuhan seorang tentara Zionis di permukiman Mehola di wilayah Lembah Yordan utara” oleh para pejuangnya. (zarahamala/arrahmah.id)