BAGHDAD (Arrahmah.com) – Daulah Islam Irak menyatakan bertanggung jawab atas serangkaian serangan yang menargetkan rezim Syiah Irak boneka Iran yang terjadi pada Senin (31/12/2012) lalu, laporan kantor berita Jihad Press dan Markaz Al-Yaqin lil-I’lam.
Dalam sebuah pernyataan resmi yang dibagikan oleh Departemen Perang Daulah Islam Irak dan salah satu salinannya diperoleh oleh kantor berita Jihad Press, disebutkan bahwa sejumlah operasi serangan yang dilakukan secara serentak mencakup wilayah yang sangat luas di Irak pada Senin pekan lalu dilakukan oleh para mujahidin Daulah Islam Irak.
Pernyataan itu menegaskan bahwa operasi-operasi serangan itu, “sebagai kelanjutan atas serangkaian gelombang yang dilancarkan oleh Departemen Perang Daulah Islam Irak sebagai pembalasan atas kehormatan para wanita muslimah yang dinodai di penjara-penjara rezim Rafidhah Shafawiyah.”
Pernyataan itu menjelaskan bahwa para mujahidin pelaku serangan berhasil mencapai target-target yang telah ditetapkan sebelumnya meskipun rezim Rafidhah Shafawiyah Irak telah mengerahkan pasukan dan kepolisian dalam jumlah sangat besar untuk mengamankan situasi.
“Telah berhasil dilakukan serangan-serangan secara serentak yang mencakup seluruh wilayah Irak. Serangan-serangan itu menargetkan markas-markas keamanan, para pemimpin kekafiran dari kelompok politikus, hakim, komandan dinas intelijen Shafawiyah dan para sekutu mereka yaitu para pengkhianat sunni yang menjual agama dan kehormatan mereka serta menyebabkan rezim Rafidhah mencengkeram leher ahlus sunna,” kata pernyataan resmi tersebut.
Juru bicara Departemen Perang Daulah Islam Irak berjanji akan memberitakan detail-detail operasi serentak tersebut dalam laporan berkala yang diterbitkan oleh Daulah Islam Irak.
Terkait demonstrasi-demonstrasi puluhan ribu warga muslim Irak yang selama tiga pecan terakhir gencar dilakukan guna menentang rezim Syiah Irak, pernyataan resmi Departemen Perang Daulah Islam Irak itu dengan tegas menyatakan dukungannya.
“Tidak lupa kami sampaikan salam penghormatan kepada para pemuda ahlus sunnah, yang didorong oleh kecemburuan dan pembelaan terhadap kehormatan para muslimah, sehingga mereka bangkit di propinsi Anbar, Ninawa, Shalahuddin dan lain-lain. Kami katakan kepada mereka: “Ikhlaskanlah niat kalian, murnikan ia semata-mata karena Allah, karena dalam hal itu ada kebaikan dunia dan kesuksesan akhirat.”
Pernyataan resmi itu juga memperingatkan para warga muslim sunni dari kelicikan para pengkhianat sunni yang menjual agama dan kehormatan kaum muslimin serta memudahkan berkuasanya rezim Syiah Nouri Al-Maliki.”
Di akhir penjelasannya, pernyataan resmi itu menegaskan, “Adapun saudara-saudara kalian dalam Daulah Islam Irak, maka mereka akan terus melangkah di atas jalan mereka dan tidak akan menyarungkan pedang mereka.”
(muhib almajdi/arrahmah.com)