Oleh: Ustadz Irfan S. Awwas
(Arrahmah.id) – Firman Allah Swt,
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا
Katakanlah: “Apakah Kami belum menjelaskan kepada kalian tentang orang-orang yang paling rugi usahanya?” Orang-orang yang paling rugi usahanya adalah orang-orang yang selama hidup di dunia melakukan perbuatan sesat, tetapi mereka mengira bahwa yang dia lakukan itu perbuatan benar. (QS. Al-Kahfi [18] : 103 – 104)
Kasus penistaan agama Panji Gumilang semakin tidak jelas. Bahkan, pimpinan sekte sesat Alzaytun itu semakin jumawa, berulangkali melontarkan narasi yang menyesatkan, sekalipun didemo oleh umat Islam.
Tak hanya itu, Panji berani melawan, bahkan menggugat wakil ketua MUI Dr. Anwar Abas Rp 1 T. Juga menggugat perdata Menkopolhukam Mahfud MD yang kemudian dicabutnya sendiri. Lebih nekat lagi, menuntut gubernur Jabar Ridwan Kamil yang dituduhnya bicara jelek tentang Alzaytun.
Sebaliknya, Panji Gumilang mengundang aktivis zionis menghadiri peringatan tahun baru hijriyah, 1 Muharam 1445 di ponpes Alzaytun, Inderamayu, Jawa Barat.
Adalah Dr. Connie Rahakundini Bakrie, yang dikenal sebagai pengamat pertahanan militer dan intelijen, tokoh lintas agama, dan aktivis pro Israel, begitu terpesona dan mengagumi pimpinan pesantren Al Zaytun AS Panjigumilang.
“Bicaranya banyak menggunakan istilah Ibrani. Ia bukan tokoh pesantren biasa-biasa saja,” kata Connie, anggota Dewan Pakar Partai Nasdem yang akhirnya hengkang pada bulan April 2023 setelah partai tersebut memilih Dr. Anies Rasyid Baswedan sebagai Capres 2024.
Menurut pengakuan perempuan berdarah Gorontalo, kelahiran 3 November 1964 itu, dia diundang menyaksikan galangan kapal produk Al Zaytun. Connie mengaku takjub dengan semangat kemandirian untuk membangun blue Economy dan poros maritim dunia yang tampak dalam diri Panji Gumilang.
“Tiba-tiba ada seorang Syaikh biaya sendiri, ngulik sendiri, pakai orang sendiri, uang sendiri membuat galangan kapal sampai sebegini,” ungkapnya.
Dia berharap seluruh pesantren di pesisir bahkan gereja-gereja bisa membuat hal yang sama seperti yang dilakukan Panji Gumilang. Connie juga meminta semua pihak mendukung langkah yang dilakukan Panji Gumilang alias Abu Totok, dengan proyek maritimnya.
“Pulang dari sini saya mau melapor ke kepala staf, kepada panglima TNI bahkan Menhan bahwa yang begini mesti didukung sebagai gugus kemaritiman,” tegasnya.
Tak hanya itu, dalam kesempatan peringatan tahun baru hijriyah 1 Muharram 1445, Connie diberi panggung memberikan sambutan di depan para hadirin.
“Di masjid 7 tingkat Rahmatan lil alamin, di tengah sekitar 15.000 hadirin dan para tokoh lintas agama, lintas kampus, lintas adat dan daerah. Saya sampaikan tentang pentingnya gerakan pada era Bani Abbasyiah (632-750 SM) dengan program translasi naskah-naskah kuno Yunani,” kata Connie dalam keterangan unggahannya di istagram, dikutip Kamis, 20 Juli 2023.
Panji Gumilang yang mengaku bermazhab Soekarno, berani ngecap menyandingkan Connie dengan legenda perempuan Ratu Kalinyamat dan Malahayati. Bahkan tokoh singkretisme agama itu menjanjikan kapal miliknya, yang panjangnya 365 meter, katanya menyerupai kapal Nabi Nuh, akan diberi nama Connie Rahakundini Bakrie.
Tidak hanya Connie yang diundang dalam peringatan tahun baru Muharam 1445 itu. Tapi juga seorang wartawati zionis, Monique Rijkers. Mengawali sambutannya, Monique mengucap salam yahudi ‘Shalom’.
“Shalom untuk Al Zaytun, salam damai dari saya fakta Israel. Salam damai buat Syekh Panji Gumilang dan seluruh keluarga besar Al Zaytun,” kata Monique.
Dalam video, Monique terlihat mengenakan penutup kepala dan kaus putih bergambar Bintang Daud yang merupakan lambang bendera Israel. “Terima kasih sudah mengundang saya ke sini, membolehkan saya datang menggunakan baju Bintang Daud,” ucap Monique disambut tepuk tangan hadirin.
Sampai saat ini Indonesia tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel, dan menentang penjajahan Israel atas wilayah negara Palestina. Karenanya Indonesia menolak segala hubungan resmi dengan Israel, termasuk menolak kedatangan tim sepak bola Israel.
Lalu mengapa pemerintah diam saja terhadap aktivitas Panji Gumilang yang sengaja mendatangkan aktivis zionis?
Bandingkan sikap rezim Jokowi terhadap gerakan Islam FPI, HTI, Khilafatul Muslimin. Institusinya dibubarkan dan pimpinannya dipenjara. Tragisnya, institusi Islam dimusuhi, sebaliknya aliran sesat yang menista Islam dilindungi.
Tidak heran, adanya intelektual dan akademisi perempuan yang terjerumus mendukung tokoh aliran sesat. Masih ingat, tokoh perempuan bernama Prof. Dr. Marwah Daud Ibrahim -yang sejak April 2015 menjadi politikus Partai Gerindra.
Namanya mencuat lantaran membela habis-habisan Dimas Kanjeng, tersangka kasus pembunuhan dan penipuan bermodus penggandaan uang. Menurut Marwah, Dimas Kanjeng bukan orang biasa.
Marwah, yang didaulat menjadi Ketua Yayasan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, mengaku pernah melihat ‘karomah’ Dimas Kanjeng yang mampu mengeluarkan duit dari bagian tubuhnya.
“Dia bisa dikatakan sebagai aset bangsa,” kata anggota Dewan Pakar Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia itu kepada Tabloidbintang.com.
Penangkapan yang dilakukan polisi terhadap pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng, Taat Pribadi, di Kabupaten Probolinggo pada Kamis, 22 September 2016, mengingatkan kita pada penangkapan Gatot Brajamusti di Mataram, Lombok, pada 28 Agustus 2016.
Keduanya dihukum karena terbukti melakukan tindak pidana kriminal. Taat terlibat dalam tindak pidana pembunuhan dan penipuan penggandaan uang. Sedangkan Gatot tertangkap tangan karena memiliki narkoba dan terakhir, terbukti melakukan pemerkosaan anak di bawah umur.
Akankah Panji Gumilang bernasib sama dengan Kanjeng Dimas dan Berajamukti? Kita tunggu kerja polisi dan respon rezim Jokowi, seperti dijanjikan Menkopolhukam Mahfudz MD:
“Bertindak tegas, menghukum yang bersalah secara adil, dan merawat ketertiban bersama agar tidak meresahkan masyarakat.”
Yogyakarta, 10 Muharam 1445 H/28/7/2023
(ameera/arrahmah.id)