RAQQA (Arrahmah.com) – Seorang aktivis yang tinggal di medan pertempuran Raqqa, mengatakan bahwa serangan koalisi pimpinan AS sengaja menargetkan warga sipil di kota tersebut.
“Pesawat tempur melakukan serangan berat di kota ini, dan banyak tempat yang mereka targetkan, kosong dari pejuang Daesh dan penuh dengan warga sipil,” ujar aktivis yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan kepada The Intercept dalam sebuah wawancara yang dirilis pada Senin (28/8/2017).
“Jumlah warga sipil yang tewas hari ini jauh lebih banyak dari anggota Daesh [ISIS],” ujarnya menambahkan.
Ia menjelaskan bahwa situasi medis di kota tersebut juga sangat buruk. Banyak orang yang membutuhkan obat-obatan, namun persediaan tidak mencukupi.
Sebagian besar kerusakan juga telah didokumentasikan dengan baik oleh kelompok pengawas dan Amnesti Internasional.
Dalam sebuah laporan oleh Amnesti Internasional pada 23 Agustus lalu, ada kisah seorang warga Suriah yang kehilangan ayah dan saudaranya.
“Pada hari ke 14 Ramadhan, sebuah rudal menghantam rumah kami, membunuh ayahku, Rabi’a yang berusia 60 tahun. Hari berikutnya rudal lainnya membunuh saudaraku Kuteiba. Dia berada di jalan dekat Masjid di lingkungan kami, dia berkeliling memberitahu tetangga bahwa pos pemeriksaan telah tiada jadi ada kesempatan untuk melarikan diri,” ungkapnya. (haninmazaya/arrahmah.com)