KAIRO (Arrahmah.com) – Sembilan kelompok perempuan anti-kudeta Mesir telah bersatu untuk membentuk koalisi dengan tujuan meningkatkan upaya untuk mengakhiri apa yang mereka gambarkan sebagai “kudeta militer” musim panas lalu yang menumbangkan presiden terpilih Muhammad Mursi.
“Aliansi ini bertujuan untuk mendorong lebih banyak aktivitas perempuan dalam melawan kudeta militer,” kata kepala aliansi Huda Abdul Munim kepada Anadolu Agency, Kamis (10/4/2014).
Diluncurkan pada Rabu (9/4), “Koalisi Revolusi Perempuan Mesir” terdiri dari sembilan kelompok perempuan anti-kudeta Mesir.
“Koalisi ini bertujuan untuk memobilisasi perempuan di masa mendatang untuk melawan kudeta dan memberi mereka pengalaman yang unik dalam melawan ketidakadilan,” demikian pernyataan dari pendiri koalisi tersebut.
Huda Abdul Munim mengatakan bahwa aliansi ini akan berusaha untuk mendokumentasikan pelanggaran hak asasi manusia terhadap perempuan di Mesir.
“Kami akan memberikan kejutan besar di seluruh negeri,” katanya.
Pendukung perempuan Mursi telah memainkan peran aktif dalam demonstrasi yang sedang berlangsung terhadap kudeta militer musim panas lalu terhadap presiden Mursi yang terpilih secara demokratis.
November lalu, pengadilan Mesir menjatuhkan hukuman penjara terhadap 21 pendukung perempuan Mursi – termasuk sejumlah anak di bawah umur – dengan hukuman 11 tahun penjara, yang menyebabkan kecaman internasional. Namun, anak-anak tersebut itu kemudian ditangguhkan hukumannya, setelah pengacara mereka mengajukan banding atas putusan tersebut.
(ameera/arrahmah.com)