YEREVAN (Arrahmah.com) – Aktivis oposisi memblokir beberapa jalan utama Yerevan pada Kamis (19/11/2020), seorang koresponden TASS melaporkan dari situs tersebut. Mereka menyerukan pengunduran diri Perdana Menteri Nikol Pashinyan.
Saat ini polisi sudah mulai menahan peserta unjuk rasa, situasi masih sangat mencekam.
Oposisi Armenia menuntut pengunduran diri Pashinyan. Oposisi berpikir bahwa pernyataan bersama 9 November yang ia tandatangani dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev tentang gencatan senjata total di Nagorno-Karabakh pada dasarnya adalah sebuah penyerahan.
Mereka juga menganggap perdana menteri bertanggung jawab atas masalah ekonomi dan sosial internal republik.
Pashinyan menyatakan bahwa setelah Shusha jatuh, pertarungan untuk pihak Armenia menjadi tidak masuk akal karena sejak saat itu Yerevan tidak akan mampu mencapai terobosan dalam aksi militer.
Pada Senin, Presiden Armenia Armen Sarkissian berpidato kepada bangsa, mendesak untuk melakukan pemilihan parlemen lebih awal, mengalihkan kekuasaan kepada pemerintah kesepakatan nasional sampai pemilihan tiba. (haninmazaya/arrahmah.com)