DENMARK (Arrahmah.com) – Aktivis Islam Denmark, secara terbuka menyampaikan dakwah tentang keharaman mengikuti pemilu (sistem hukum buatan manusia) di negeri kafir Eropa tersebut. Mereka juga menyebarkan selebaran di Stasiun Norrebro, Denmark, mengutuk praktek homoseksualitas dan mengecam demokrasi sebagai agama buatan manusia, sebagaimana disiarkan oleh TV 2, Denmark, Rabu (14/09/2011). Allahu Akbar!
Aktivis Islam Denmark dakwah terbuka
Stasiun TV 2 Denmark, menayangkan sebuah video bertajuk “Ekstremister i aktion mod valget” atau berarti “Ekstrimis beraksi menentang pemilu”. Dalam video tersebut ditayangkan kaum Muslimin yang tergabung dalam kaldet.com berdakwah secara terbuka di pusat kota Denmark. Beberapa pemuda tampak membagikan selebaran, berdialog dengan masyarakat yang bertanya-tanya tentang maksud mereka.
Seorang penanya wanita bahkan sempat mendebat sebuah poster yang bertuliskan “Yesus adalah Muslim?” dan mengatakan, “Maaf, Yesus bukanlah seorang Muslim”, dan dijawab oleh para aktivis Muslim, “Ya, Dia adalah Muslim.”
Para aktivis Muslim Denmark dari kaldet.com ini dengan penuh percaya diri terus saja berorasi, membagikan selebaran, dan berdialog kepada orang-orang kafir Denmark, dan juga kaum Muslimin yang melintas di jalan tersebut. Dua orang Denmark, satu wanita dan satu pria terlihat mendebat para aktivis dengan bernafsu, berteriak-teriak, dan menunjuk-nunjuk. Para aktivis dari kaldet.com ini tetap teguh dan menjawab cercaan mereka dengan bertakbir dan meneriakkan “Sharia4Denmark”.
Kaldet.com serukan pemilu haram!
Jika kita klik situs kaldet.com, maka alamatnya secara otomatis berpindah ke http://www.demokratierkufr.com/ Di situs ini, para aktivis kaldet.com begitu gencar mengkampanyekan haramnya pemilu. Ada sebuah video yang mengetengahkan ceramah dari Syekh Abu Muhammad Al Maqdisy tentang pemilu, berbahasa Arab, dengan teks berbahasa Inggris. Selain itu, terdapat banyak artikel dan video-video lainnya.
Aktivis Muslim di kaldet.com juga konsentrasi mengkampanyekan penerapan syariat Islam di Denmark. Mereka membagikan selebaran di Stasiun Norrebro, memperingatkan kejahatan homoseksualitas, dan kerusakan sistem pemilu demokrasi yang merupakan agama buatan manusia.
Abu Rasheed, salah seorang aktivis menyampaikan ke TV 2, tentang tujuan mereka melakukan dakwah publik.
“Misi kami adalah untuk menunjukkan bahwa hanya ada satu Allah.” Allahu Akbar!
(almuhajirun.net/arrahmah.com)