MAROKO (Arrahmah.com) – Aktivis Hak Asasi Manusia asal Maroko, Khadijah Al-Ryadi menggambarkan keputusan AS menarik diri dari Dewan HAM PBB adalah arogan dan kemunafikan politik. Dia berkomentar dalam sebuah wawancara dengan Anadolu pada Rabu (20/6/2018).
Al-Ryadi adalah koordinator koalisi badan Hak Asasi Manusia Maroko. Pada 2013 dia menjadi wanita Arab pertama yang menerima penghargaan hak asasi manusia PBB.
Investigasi UNHCR terkait pelanggaran “Israel” terhadap rakyat Palestina sangat memalukan bagi Washington, ujar Al-Ryadi. Penarikan Amerika adalah kebijakan umum yang diterapkan oleh pemerintahan Trump. Sejak awal mereka menarik diri dari banyak perjanjian dan badan-badan internasional termasuk Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pada Oktober tahun lalu, lansir MEMO pada Kamis (21/6).
Dalam kasus apapun, menurut Al-Ryadi, penarikan AS tidak akan mempengaruhi Dewan karena keputusan-keputusan dan rekomendasi yang tidak mengikat.
“Amerika Serikat telah menghindari tanggung jawab di hadapan Dewan karena telah banyak dikritik atas kebijakan hak asasi manusia termasuk kritik terbaru oleh Comisi Hak Asasi Manusia terkait kebijakan imigrasi pemerintahan Trump,” tambahnya. (haninmazaya/arrahmah.com)