ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Seorang aktivis anti-drone Pakistan yang diculik dari rumahnya pekan lalu, disiksa dan diinterogasi sebelum dibuang dengan mata tertutup di pinggiran ibukota pada Jumat pagi (14/2/2014), kata pengacaranya seperti dilansir Word Bulletin.
Shahzad Akbar, pengacara dari aktivis Kareem Khan, mengatakan bahwa Kareem di tutup matanya dan diinterogasi di dua lokasi yang berbeda. Dia diikat dan dipukul. Pada awalnya interogatornya mengenakan seragam polisi dan kemudian mengenakan pakaian sipil.
Saudara laki-laki Kareem Khan dan anaknya tewas dalam serangan pesawat tak berawak pada tahun 2009. Kareem Khan menggugat Central Intelligence Agency (CIA) dan pemerintah Pakistan atas kematian saudara dan anaknya di pengadilan Pakistan.
Program drone telah lama menjadi titik yang menyakitkan dalam hubungan antara Pakistan dan Amerika Serikat. Publik Pakistan mengecam serangan pesawat tak berawak tersebut, tetapi banyak yang menduga bahwa Pakistan dan AS bersekongkol. Hal ini terbukti bahwa Islamabad tidak berbuat apa-apa untuk menghentikan serangan pesawat tak berawak AS.
Pihak kepolisian belum bisa dihubungi untuk dimintai komentar.
“Dia diberitahu untuk tidak berhungan dengan media saat ia dibebaskan. Mereka mengancam bahwa jika Anda berbicara dengan media kami akan datang kembali untuk Anda,” kata Akbar.
Akbar mengatakan bahwa Khan diculik dari rumahnya pada 5 Februari, saat itu sekitar belasan pria berseragam polisi meringkus dia ke sebuah kendaraan polisi di hadapan istri, anak-anak dan tetangganya. Dia terguncang setelah tragedi tersebut.
“Kami berencana untuk memeriksakan dia ke dokter saat kami membawanya keluar dari Pakistan,” kata Akbar. Dia juga menambahkan bahwa keduanya akan pergi dari Pakistan untuk jangka waktu yang lama untuk berbicara dengan anggota parlemen Eropa tentang serangan drone AS yang menghantam Pakistan.
Setiap terjadi serangan pesawat tak berawak, pejabat Pakistan menuding secara terbuka bahwa sekutu AS mereka itu melanggar kedaulatan Pakistan. Tapi belum ada reaski tegas untuk menghentikan serangan pesawat tak berawak AS yang telah menyebabkan kematian banyak warga sipil. (Ameera/Arrahmah.com)