JAKARTA (Arrahmah.com) – Provokasi terhadap para aktivis Front Pembela Islam (FPI) kembali terjadi disela-sela persidangan lanjutan terhadap Ketua Umum FPI Habib Rizieq Shihab, di Pengadilan Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (25/9).
Provokasi terhadap para aktivis Front Pembela Islam (FPI) kembali terjadi disela-sela persidangan lanjutan terhadap Ketua Umum FPI Habib Rizieq Shihab, di Pengadilan Negeri, Jakarta Pusat, Kamis (25/9). Kali ini dilakukan oleh puluhan orang berkaos hitam dengan tulisan Banser Gus Nuril, yang disinyalir merupakan preman bayaran kelompok AKKBB yang diduga digawangi oleh Guntur Romli.
Kejadian bermula, ketika pada jam istirahat Sholat Dzuhur salah satu anggota FPI Habib Ali Al-Hamid yang secara rutin mengikuti perkembangan persidangan Habib Rizieq, memasuki halaman gedung PN Jakarta Pusat, dihampiri oleh Guntur Romli. Kemudian, Habib Ali menerima ancaman akan dibunuh, dam cacian yang menghinanya sebagai seorang keturunan etnis Arab.
“Orang yang bersama dia (Guntur Romli) menyenggol-nyenggol saya dan itu terjadi dihadapan aparat, saya tidak tahu tapi sempat terjadi dorong-dorongan antara saya dengan dia. Guntur Romli juga menuding-nuding saya, seolah-olah akan memancing emosi saya,” katanya saat berikan keterangan kepada pers, di Masjid PN Jakarta Pusat.
Keberadan sekelompok orang berkaos hitam itu, berdasarkan pengamat Eramuslim sudah terlihat sejak pagi sebelum sidang dimulai. Ternyata apa yang dikhawatirkan terjadi juga, preman-preman berkaos hitam yang dipersenjati dengan celurit dan senjata tajam lainnya, itu sempat melukai tiga orang anggota FPI yakni Tomi Trspati, Eko dan Junaidi. Mereka mengalami luka masing-masing di tangan, kepala, dan telinga. Sebelumnya mereka memprovokasi dengan aksi pelemparan batu.
Atas kejadian itu, Habib Rizieq Shihab yang baru saja usai menunaikan sholat Dzuhur mengintruksikan kepada anggota yang menjadi korban, termasuk Habib Ali untuk melaporkan peristiwa itu ke Mapolda Metro Jaya.
“Saya meminta kepada segenap Kuasa Hukum untuk melakukan pelaporan ke Polda Metro Jaya, dengan melaporkan Guntur Romli wartawan Tempo yang telah melakukan penghinaan etnis,kemudian mengancam akan dibunuh salah satu murid saya, kita punya saksinya. Ternyata juga Guntur Romli bukan sekedar mengancam, ia membawa preman-preman yang dipersenjati dengan berbagai macam senjata tajam, sehingga tadi sempat terjadi insiden,” tegas Habib Rizieq.(Hanin Mazaya/Eramsulim)