Hebron (arrahmah) – Masalah permukiman Yahudi ilegal kembali menyulut konflik Palestina dan Israel. Masalah ini tak hanya membuat berang warga Palestina, tapi juga aktivis sayap kiri Israel.
Para pengunjuk rasa dari warga Palestina dan aktivis sayap kiri Israel menuntut penghentian pembangunan permukiman Yahudi. Meski berawal damai, unjuk rasa yang digelar di Kota Hebron, Tepi Barat, Jumat (25/4), berujung ricuh setelah pengunjuk rasa terlibat perkelahian dengan pemukim Yahudi. Sejumlah demonstran pun ditangkap tentara Israel.
Selain masalah pengungsian, krisis pangan yang terjadi di Jalur Gaza, juga memicu ketegangan.
Sekitar 5.000 pendukung kelompok Hamas menggelar unjuk rasa di perbatasan Gaza menuntut diakhirinya blokade atas wilayah mereka.
Perdamaian juga masih jauh dari wilayah ini setelah Israel menolak tawaran Hamas untuk gencatan senjata selama enam bulan di Jalur Gaza.
Israel menolak tuntutan Hamas untuk membuka seluruh pintu perbatasan. Pihak Israel khawatir situasi ini akan digunakan Hamas untuk menyelundupkan senjata ke Gaza.(liputan6)