BEKASI (Arrahmah.com) – Aksi solidaritas umat Islam Kota Bekasi di Pusat Islam dalam menuntut keadilan atas insiden Ciketing Asem Pondok Timur Indah yang memojokkan umat berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 50 juta plus 10 ringgit Malaysia.
“Alhamdulillah aksi spontan itu mampu menggugah umat Islam untuk memberikan dukungan moral maupun material atas insiden Ciketing yang menyebabkan 10 orang tersangka, termasuk Ustadz Murhaili Barda,” kata seorang panitia Ahmad Tadjudin, Jumat (17/9/2010).
Ia menyatakan dana itu akan digunakan untuk membantu penangangan perkara umat yang dipersalahkan atas kejadian insiden di Ciketing tersebut. “Jumlah tersebut cukup besar dan menunjukkan soliditas serta rasa keprihatinan umat Islam atas kejadian yang telah memojokkan umat dan agama mereka,” ujarnya. Pengurus kongres Umat Islam Kota Bekasi, Abdul Jalil, mengharapkan agar umat Islam terus memohon keadilan kepada Allah SWT supaya pemicu persoalan itu bisa terungkap dan siapa sebenarnya yang bersalah.
Ia menyatakan umat Islam selama ini sudah sangat toleran dan tidak mempersoalkan pendirian rumah ibadah selama mengikuti aturan berlaku sebagaimana tercantum dalam peraturan bersama dua menteri tentang tata cara pendirian tempat ibadah yang wajib dipatuhi oleh semua pemeluk agama. Dalam memperjuangkan kebenaran dia menyatakan selain diperlukan ikhtiar juga harus didukung dana dan nantinya akan digunakan sebaik-baiknya sesuai amanah dari penyumpang.
“Kita tentunya semua memohon kepada Allah SWT agar masalah ini bisa segera selesai dan yang bersalah harus tetap diproses hukum,” katanya menegaskan. Di tengah ribuan kaum Muslim yang melakukan aksi solidaritas itu terdapat seorang ibu yang tengah menggendong anaknya. Perempuan berpakaian sedikit lusuh itu terlihat ikut menyumbang sejumlah uang ketika kotak amal sampai di tempatnya duduk. Ia mengeluarkan dua lembar uang dari dompet kumal untuk membantu umat yang tengah ditimpa musibah, sementara dia sendiri hidup dalam kondisi prihatin. (rep/arrahmah.com)