ISTANBUL (Arrahmah.com) – Para demonstran berdiri di luar konsulat “Israel” di Istanbul, Turki, Kamis (30/10/2014) untuk memprotes keputusan “Israel” untuk menutup Masjid Al-Aqsha, sebagaimana dilansir MEMO pada Jum’at (31/10).
Para pengunjuk rasa memegang plakat dengan slogan-slogan “hidup adalah keyakinan dan jihad” dan berteriak mendukung Palestina dan melawan ‘Israel'”. Mereka juga menyenandungkan beberapa syair seperti, “international Jihad is martyrdom”, “curses on Israel”, “Al-Aqsha will be free, even if our blood flows like rivers”, “salutations to Hamas and long live the resistance”, dan “a thousand salutes from Istanbul to Jerusalem”.
Aksi protes tersebut diselenggarakan oleh Asosiasi Pemuda Anatolia. Acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, diikuti oleh lagu kebangsaan dan lagu penyemangat, serta pidato oleh Ali Ugur Bulut Presiden Kelompok Cabang Istanbul.
Bulut mengatakan bahwa Al-Aqsha adalah yang pertama dari dua Muslim Qiblas dan situs tersuci ketiga Islam. Dia menambahkan: “”Israel” terus menumpahkan darah orang-orang Palestina di Masjid Al-Aqsha.”
Bulut mencatat bahwa “Israel” telah mencegah jama’ah sholat di Masjid Al-Aqsha selama tiga minggu terakhir. Ia juga menambahkan, “Sayangnya, pembunuh “Israel” telah berani untuk mencegah adzan dari Masjid Al-Aqsha. Bisakah kita hidup sementara ini terjadi kepada saudara-saudara kita? “Israel” melakukan kejahatan seperti itu saat para pemimpin dunia Islam tetap tenang dan diam-diam berdiri, cukup puas hanya dengan mengeluarkan pernyataan kecaman. kita harus membangun persatuan Islam untuk menghadapi “Israel”. “
Kemarin pagi (30/10), pemerintah “Israel” benar-benar menutup Masjid Al-Aqsha setelah upaya drama pembunuhan dilakukan terhadap Rabbi Yahudi Yehuda Glick, yang merupakan aktivis kampanye untuk menyerang Al-Aqsha. Dia menderita luka serius setelah ditembak di Yerusalem Barat pada Rabu malam(29/10).
“Israel” menuduh mantan tahanan Moataz Hijazi dari Yerusalem Timur . Sayangnya Unit Anti-Teror “Israel” membunuh Hijazi, sebelum ia dapat membela diri bahwa ia bukan penembak Glick. Hal ini menyebabkan pecahnya bentrokan di banyak lingkungan di Al-Quds (Yerusalem).
Polisi “Israel” mengumumkan kemarin malam bahwa akan kembali membuka Masjid Al-Aqsha hari ini. Wallahu’alam bishowab. (adibahasan/arrahmah.com)