HAIFA (Arrahmah.id) –– Operasi penusukan terjadi di stasiun bus pusat di Haifa pada hari Senin (3/3/2025). Aksi penikaman itu, mengakibatkan satu warga Israel tewas dan lima lainnya terluka.
Tersangka penyerang, disebut-sebut sebagai Druze Arab berusia 20 tahun dari Shefa-Amr, utara Haifa.Di mana diduga penyerang itu kini dikonfirmasi tewas.
Tersangka penyerang ditembak dan dibunuh oleh pasukan Israel di tempat kejadian.
Dilansir Palestine Chronicle (3/3), polisi Israel mengkonfirmasi insiden itu, yang menyatakan bahwa penyerang telah tewas.
Pihak Dinas Ambulans Israel, Magen David Adom, kemudian melaporkan bahwa salah satu korban telah meninggal karena luka-luka yang diderita.
Sementara itu Channel 12 Israel menyatakan bahwa para korban yang selamat, kondisinya kini ada yang kritis dan tiga lainnya terluka parah.
Awalnya pihak berwenang Israel menyebut operasi itu bukanlah penikaman, melainkan aksi penembakan.
Polisi Israel awalnya percaya bahwa seseorang sebagai pelaku yang melakukan penembakan.
Tetapi kemudian terungkap bahwa orang itu adalah seorang petugas keamanan yang terlibat dalam insiden itu.
Gerakan Perlawanan Palestina Hamas dan Gerakan Jihad Islam keduanya memuji operasi penikaman di Haifa tersebut.
Bahkan para pejuang Palestina menyebut aksi itu sebagai “operasi heroik.”
Hamas menggambarkan bahwa aksi tersebut merupakan sebuah ‘tanggapan alami’ terhadap tindakan keji Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat, Gaza, dan Yerusalem.
Di mana wilayah tersebut menyerukan eskalasi perlawanan.
Jihad Islam menggemakan sentimen ini, menekankan bahwa operasi itu adalah bagian dari perjuangan yang lebih luas melawan pendudukan Israel dan simbol perlawanan Palestina.
Dan juga klaim mereka, operasi tersebut menunjukkan kegagalan sistem keamanan Israel. (hanoum/arrahmah.id)