JAKARTA (Arrahmah.com) – Ribuan massa yang tergabung dalam Forum Umat Islam (FUI) melakukan demo menolak konser Iblis Lady Gaga. Penolakan itu dimulai sekitar pukul 14.00 WIB, diawali dengan menggeruduk Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, di Jalan Merdeka Barat.
Perwakilan massa FUI sempat diterima oleh pihak Menkopolhukam yaitu Brigjen Heru Winarko untuk menyampaikan beberapa aspirasi.
“Kita menyampaikan keberatan atas pernyataan Menkopolhukam yang cenderung mendukug Lady Gaga, agar disampaikan kepada menkopolhukam, dan mudah-mudahan mau sadar, segera mengoreksi diri,” kata sekjen FUI, Ustadz Muhammad Al Khaththath seusai keluar dari gedung Menkopulhukam, Jakarta, Jum’at (25/5).
Lanjut Ustadz Khaththath, Menkopolhukam yang merupakan representasi pemerintah seharusnya seperti dijelaskan didalam kitab al ahkam as-sulthoniyah menjaga agama (Dien) seperti aqidah dan akhlak rakyatnya.
“Jika pemerintah tidak mau menjaga Dien rakyatnya, berarti pemerintah tidak menjalankan tugasnya,” ujarnya.
Oleh karena itu, ia mendesak agar pemerintah menjalankan tugasnya dengan baik berupa penjagaan aqidah, ibadah dan akhlak rakyatnya.
“Kami minta pemerintah menolak Lady Gaga sebagai bentuk penjagaan dien rakyatnya,” lontar Ustadz Khaththath.
Humas FUI, Ustadz Bernard Abdul Djabar, di sela-sela demo mengatakan pihaknya meminta agar Menko Polhukam Djoko Suyanto tidak mendukung pelaksanaan konser Lady Gaga dengan syarat apapun.
Usai berunjukrasa di depan kantor Kemenko Polhukam, massa FUI yang terdiri dari sejumlah elemen seperti Front Pembela Islam (FPI), Majelis Mujahidin, Persatuan Pesantren Islam (Persis), dan Gerakan Reformis Islam (Garis), bergerak ke kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat, Polda Metro Jaya, dan Mabes Polri.
“Kami tak hanya tolak konsernya tapi juga tolak pakaiannya, tolak lirik lagunya, simbol, gaya, serta karakter dan idielogi sebagai pemuja iblis,” ucap seorang anggota FPI setibanya di Polda Metro Jaya, dalam orasi singkatnya.
Usai berorasi kurang lebih 10 menit, ribuan massa FUI meninggalkan Polda Metro Jaya dan langsung menuju ke Mabes Polri.
Tak hanya itu, massa FUI juga mendukung sikap Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Untung S Rajab yang tidak merekomendasi konser Lady Gaga.
“Langkah Kapolda Metro Jaya yang menolak merekomendasi sudah sesuai dengan prosedur dan wewenangnya, sehingga pihak mana pun tidak boleh intervensi ke dalam wewenang Polri, termasuk Presiden dan DPR RI sekalipun,” tegasnya.
Dalam aksi tersebut, ketua Taruna Muslim menjelaskan dalam orasiya bahwa aksi tersebut masih gladi resik dan info kepada umat untuk menyambut aksi yang lebih besar pada tanggal 1 Juni 2012.
“Aksi ini merupakan pemanasan dan khabar kepada Umat untuk aksi yang lebih besar menolak setan Gaga,” terang Alfian Tanjung.
Setibanya di depan Gedung Barhakam Markas Besar Polri, massa kembali menggelar orasi penolakan terhadap konser Lady Gaga.
Mereka juga mengusung beberapa poster bergambar Lady Gaga yang dicoret wajahnya. Di bawah gambar itu tertulis “Lindungi Aku dari Godaan Setan Gaga yang Terkutuk”.
“Katanya nasionalis, tapi rupanya lebih memilih Lady Gaga. Tolak Lady Gaga. Dia lebih cenderung untuk membela orang asing yang membuat kemaksiatan. Katanya kita harus nasionalisme, tapi ada yang membela Lady Gaga. Lady Gaga antek-antek kemungkaran,” teriak seorang orator.
Dalam aksi tersebut, hujatan dan celaan kepada pendukung Lady Gaga, tak kurang dilontarkan, Massa melakukan hal tersebut, karena kelompok pendukung Lady Gaga sudah tidak rasional dan mengada-ada.
“Ada orang yang ngakunya orang liberal yang sok bela Lady Gaga. Lu nantang gue pukul. Lu jual, gue borong. Siap borong di Senayan kawan-kawan,” seru orator yang disambut oleh massa.
Perwakilan FUI juga diterima pihak kepolisian untuk menyampaikan aspirasi terkait penolakan terhadap konser Lady Gaga. Hasil dari pertemuan tersebut nampaknya belum begitu memuaskan.
“Ada kabar baik, tapi kita tidak bisa senang lebih dulu, karena Mabes Polri masih galau. Walaupun Mabes Polri menyatakan belum memberikan izin kepada promotor, tapi satu saat, satu detik, satu menit, satu jam, satu hari, satu minggu. Ini memang merupakan satu hal yang belum pasti,” ungkap Ustadz Bernard Abdul Jabbar.
Rencana duduki Gelora Bung Karno
Dijelaskan lebih jauh oleh Ustadz Al Khaththath, FUI mendukung sikap Polri untuk menolak kehadiran Lady Gaga ke tanah Air, FUI merencanakan akan membubarkan konser tersebut dengan mencegah konser berlangsung sejak tiga hari sebelum acara berlangsung, dengan menginap di lokasi acara.
“Untuk mendukung langkah tersebut kami siap menginap di Gelora Bung Karno selama tiga hari,” tuturnya.
Tambah Ustadz Khaththath, FUI masih memonitor situasi, jika Lady Gaga tidak jadi datang maka FUI akan membatalkan aksi menginap tersebut. Namun jika jadi datang, FUI akan bergerak tanggal 1 Juni 2012 menghadang konser tersebut agar tidak berlangsung.
“Sebab jika tidak dicegah kemaksiatan yang dilakukan setan besar Lady Gaga, saya khawatir Allah mengirim azab kepada bangsa Indonesia,” terangnya.
Massa akhirnya membubarkan diri sekitar pukul 17.00 sore, sebagian besar massa pulang ke rumahnya masing-masing dengan kendaraan bermotor. (bilal/arrahmah.com)