NOUAKCHOTT (Arrahmah.com) – Aksi isytisyhad menggemparkan ibu kota Mauritania, Nouakchott, pada hari Sabtu (8/8). Aksi tersebut terjadi di dekat kantor kedutaan besar Perancis, menyebabkan dua orang stafnya yang sedang jogging di sekitar kantor mengalami cedera dan segera dilarikan ke rumah sakit, sebagaimana yang dilaporkan oleh pihak kepolisian dan kedubes.
“Dua orang berkewarganegaraan Perancis yang juga bekerja di kedutaan besar Perancis sedang berada di dekat tersangka,” tutur salah satu pegawai kedubes, Marc Flattot.
“Mereka saat ini ada di rumah sakit, tidak ada luka serius, hanya mereka masih shock karena insiden,” tambahnya.
“Orang-orang Barat itu saat ini dirawat di rumah sakit namun hidup mereka tidak terancam,” kata salah seorang pegawai kepolisian.
Pelaku mengenakan rompi yang sudah dipasangi bom, kata kepolisian, ia menekan pemantik bomnya hanya beberapa saat sebelum pukul 07.00 waktu setempat di dekat benteng kompleks kedubes Perancis di Nouakchott.
Pada 23 Juni, karyawan berkewarganegaraan Amerika Serikat di Mauritania yang bernama Christopher Leggett (48), ditembak mati di Nouakchott. Tersangka ditangkap pada Selasa tengah malam dengan tuduhan pembunuhan dan disinyalir merupakan salah seorang anggota Al Qaidah.
Al Qaidah Islamic Maghreb (AQIM), salah satu kelompok mujahidin yang ditakuti di Afrika Utara, mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut. (Atlhaf/arrahmah.com)