LAHORE (Arrahmah.com) – Aksi istisyhad yang menargetkan gedung kepolisian di Lahore, Pakistan pada Rabu (27/5) menewaskan 24 polisi dan agen intelijen serta melukai puluhan lainnya. Kemungkinan terdapat korban dari kalangan sipil, namun rincian informasi belum terangkum.
Peristiwa ini merupakan peristiwa mematikan ketiga di Pakistan dalam bulan-bulan terakhir, dimana pemerintah boneka Pakistan melakukan serangan intensif terhadap para mujahidin Taliban yang berjuang menegakkan syariat Islam di Pakistan.
Tiga mujahid mulai melakukan serangan dengan melancarkan tembakan dan melemparkan granat sebelum akhirnya sebuah van yang berisi bahan peledak menghantam markas kepolisian tersebut dan menghasilkan ledakan yang sangat dahsyat.
“Aku mendengar suara tembakan dan suara ledakan yang dahsyat,” uajr seorang polisi yang berjalan sempoyongan dan tubuhnya dipenuhi luka-luka, ia melanjutkan sekitar 30-35 polisi lainnya masih terjebak di reruntuhan bangunan.
“Dinding tersebut menimpaku dan aku terjebak di dalm puing-puing,” lanjutnya.
Ledakan menghasilkan kerusakan yang sangat parah di gedung yang menjadi pusat keamanan di Lahore, hanya berselang dua bulan dari ledakan mematikan di Akademi Kepolisian Lahore.
Gedung Badan Intelijen Pakistan (ISI) juga mengalami kehancuran yang parah dan salah satu pejabat intelijen Pakistan tewas dalam serangan ini.
Sebuah kelompok yang menyebut dirinya Tehrik-e-Taliban Punjab mengklaim bertanggungjawab terhadap serangan kemarin, mereka mengeluarkan statemen dan menyebarkannya di situs-situs jihadi melalui sebuah organisasi yang disebut Elif Media.
“Ini adalah hadiah sederhana untuk saudara-saudara kami para mujahidin yang mendapatkan serangan di wilayah Swat,” ujar statemen mereka. (haninmazaya/bbs/arrahmah.com)