LONDON (Arrahmah.id) — Ribuan demonstran yang mendukung Palestina memadati jalanan di depan Kedutaan Besar Israel di London, Inggris. Suar dan kembang api dinyalakan dalam demonstrasi di Kensington itu, sementara sebagian besar peserta demonstrasi mengeluarkan teriakan “Bebaskan Palestina” dan “Israel adalah negara teroris”.
Dilansir Jewish News (10/10/2023), beberapa bagian dari gedung kedutaan telah ditutup dengan gerbang dan kayu, dan produk-produk yang mendukung Palestina juga dijual di tepi jalan.
Dalam pernyataannya, Palestine Solidarity Campaign, yang mengorganisir demonstrasi tersebut mengatakan bahwa perlu ada pemahaman mengenai konteks dari serangan kelompok perlawanan Palestina Hamas ke kota-kota Israel karena Israel telah menerapkan sistem yang sesuai dengan definisi apartheid terhadap warga Palestina, termasuk di Gaza dan Tepi Barat.
“Ini adalah konteks di mana kita perlu memahami siklus kekerasan. Jika kekerasan ingin diakhiri, baik yang dilakukan oleh penindas maupun yang tertindas, maka kita semua harus mengambil tindakan untuk mengakhiri akar permasalahan – apartheid Israel dan penindasan terhadap warga Palestina,” kata kelompok tersebut, sebagaimana dilansir Mirror.
Ribuan warga Yordania juga pada Sabtu (8/10) melakukan aksi demonstrasi mendukung Palestina di dekat kedutaan Israel di Amman.
Para pengunjuk rasa terlihat mengenakan keffiyeh tradisional Palestina berwarna hitam putih dan keffiyeh merah putih khas Yordania, sambil mengibarkan bendera Palestina dan membawa poster bertuliskan “Palestina adalah Arab dan merdeka”, “darah para martir tidak akan sia-sia”, “Yerusalem adalah milik kita”, dan “Rakyat Yordania menentang normalisasi”.
Sejumlah peserta terlihat membagikan knafeh, makanan penutup tradisional Palestina, untuk merayakan apa yang mereka gambarkan sebagai “kemenangan yang telah lama ditunggu-tunggu”.
“Kami ingin saudara-saudari kami di Palestina mengetahui bahwa kami mendukung mereka, terlepas dari perbatasan dan jarak yang memisahkan kami,” kata Leen Kiswani (27), warga Yordania, kepada The Jordan Times.
Marwa Khader, yang memperkenalkan dirinya sebagai seorang ibu, nenek dan pensiunan guru, terlihat penuh semangat meneriakkan kalimat mendukung perlawanan Palestina bersama para pengunjuk rasa lainnya.
“Warga Palestina telah menderita ketidakadilan akibat pendudukan Israel selama beberapa dekade… operasi ini telah menghidupkan kembali harapan kami untuk pembebasan,” katanya kepada The Jordan Times.
Di kota Lyon, Prancis, ribuan warga juga menggelar aksi serupa meskipun ada larangan dari pemerintah setempat.
Massa pendemo berkumpul sejak Senin (9/10) malam di pusat kota Lyon sambil meneriakan dukungan untuk Palestina. Namun aksi tersebut berujung bentrok antara pihak keamanan yang mencoba membubarkan aksi demonstrasi itu. (hanoum/arrahmah.id)