SANAA (Arrahmah.com) – Mujahidin Yaman yang menamakan dirinya Jihad Islam Yaman menyerang Kedutaan Besar AS di Sanaa, ibukota Yaman, dengan bom mobil dan roket, Rabu (17/9), menewaskan 16 orang, dalam serangan kedua terhadap gedung yang dijaga ketat itu dalam waktu enam bulan.
Korban-korban yang tewas itu mencakup 10 Polisi Yaman, empat warga sipil, termasuk seorang India, dan dua mujahidin — satu diantaranya memakai sabuk peledak– kata kementerian dalam negeri.
Kelompok Jihad Islam di Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan mengancam melancarkan serangan serupa di kedutaan-kedutaan Inggris, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab di ibukota Yaman tersebut.
Jihad Islam meminta kepada Presiden Yaman untuk melepaskan anggotanya dari penjara.
Beberapa saksi mata mengatakan, tembak-menembak sengit terjadi setelah orang-orang bersenjata menyerang polisi Yaman yang menjaga kompleks kedutaan yang dijaga ketat itu, sebelum seorang mujahidin yang melakukan aksi bom syahid meledakkan sebuah mobil di pintu gerbang bangunan tersebut yang menimbulkan kobaran api.
Kemudian terjadi serangkaian ledakan ketika bangunan itu diserang roket dan tembakan senjata ringan, kata mereka, dengan menambahkan bahwa kekuatan ledakan bom itu telah menghamburkan serpihan tubuh hingga jarak seratus meter.
Sehari sebelumnya, Selasa, kelompok itu mengancam akan “meledakkan kedutaan-kedutaan besar Inggris, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab “jika saudara-saudara kami tidak dibebaskan” dari penjara-penjara Yaman. (Hanin Mazaya/Arrahmah.com)